Beberapa perajin tengah menyelesaikan pembuatan gerabah di Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tak hanya pariwisata, hampir semua sektor di Bali bisa dikatakan terdampak COVID-19. Termasuk di dalamnya para perajin.

Di tengah situasi seperti sekarang, para perajin diharapkan bisa berinovasi dan berkreativitas. Kalau perlu banting setir menyediakan produk yang banyak dibutuhkan masyarakat saat ini.

“Satu contoh, mereka tadinya mengekspor. Nah, yang sekarang dibutuhkan apa? Masker. Yuk, bikin masker. Tadinya misalnya bikin kerajinan, sekarang yang lagi laris kuliner, yuk kita banting setir,” ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster di Jayasabha, Denpasar, Sabtu (23/5).

Baca juga:  Secara Daring, Putri Suastini Koster Hadiri Pelantikan Ketua TP PKK Sulut dan Kalimantan Utara

Menurut Putri Suastini, perajin harus tetap optimis menghadapi pandemi COVID-19. Optimisme dapat menumbuhkan ide-ide dan bahkan peluang baru.

Pengalaman yang cepat dan spontan mencari jalan keluar saat kondisi sulit akan membuat para perajin Bali semakin tangguh. “Kita usahakan dari Bali produksinya untuk Bali. Pemenuhan Bali saja sudah lumayan membantu para perajin kita. Yang ingin berjualan harus cari di perajin kita, dengan begitu kita akan hidup,” jelas Ketua TP PKK Provinsi Bali ini.

Baca juga:  Rendang Nihil Pengusaha dan Perajin Arak Tradisional

Sementara itu, Dekranasda sendiri merupakan organisasi yang memayungi, mengembangkan produk kerajinan dan usahanya serta berupaya meningkatkan kehidupan pelaku usaha yang sebagian diantaranya merupakan kelompok usaha kecil dan menengah. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *