DENPASAR, BALIPOST.com – Bali masih mengalami penambahan kasus baru positif COVID-19 per Sabtu (9/5). Kumulatif positif yang ditangani mencapai 306 orang.

Artinya ada penambahan 6 kasus baru dari sehari sebelumnya yang totalnya mencapai 300 kasus. Untungnya, jumlah pasien sembuh juga masih terus terjadi.

Kumulatif kasus positif COVID-19 sembuh di Bali saat ini mencapai 197 kasus. Bertambah 2 orang dibandingkan sehari sebelumnya yang sebanyak 195 pasien sembuh.

Yang meninggal tidak mengalami perubahan, 4 orang. Datanya, 2 WNI dan 2 WNA.

Dari catatan Bali Post, sejak Kamis (9/4), kasus positif terus bertambah. Pada Kamis (9/4), jumlah kasus bertambah sebanyak 14 pasien. Kemudian berlanjut pada Jumat (10/4) terjadi penambahan 12 kasus.

Pada Sabtu (11/4), jumlah kasus tambahan mengalami tren penurunan dengan jumlah 4 kasus. Pada Minggu (12/4), jumlah kasus bertambah lagi mencapai 2 orang. Pada Senin (13/4) terjadi lagi penambahan kasus sebanyak 5 pasien.

Sedangkan pada Selasa (14/4) dan Rabu (15/4) terjadi penambahan harian masing-masing mencapai 6 orang. Terakhir, pada Kamis (16/4), Bali mencatatkan jumlah kasus positif harian tertinggi sebanyak 15 kasus.

Baca juga:  Survei Sebut Ini Capres-Cawapres Paling Diunggulkan di Pemilu 2024

Pada Jumat (17/4) tercatat ada penambahan 11 kasus. Sabtu (18/4) jumlah penambahan kasusnya sebanyak 7 pasien. Sementara Minggu (19/4) terjadi penambahan 4 kasus. Untuk Senin (20/4) tercatat kasus baru sebanyak 5 orang.

Sedangkan pada Selasa (21/4) jumlah kasus bertambah 10 kasus. Dan pada Rabu (22/4) terjadi penambahan 2 kasus. Sementara di Kamis (23/4) terjadi lonjakan kasus sebanyak 15 konfirmasi positif.

Untuk Jumat (24/4) penambahan kasus positif Bali mencapai 10 orang. Sedang pada Sabtu (25/4), jumlah penambahan kasus sebanyak 6 orang. Di Minggu (26/4) terjadi penambahan kasus sebanyak 3 orang.

Pada Senin (27/4), terjadi penambahan kasus sebanyak 7 warga positif COVID-19. Di Selasa (28/4) terjadi lonjakan signifikan, mencapai rekor baru penambahan harian kasus terkonfirmasi positif di Bali, yakni sebanyak 22 kasus.

Sedangkan pada Rabu (29/4), Bali tidak mengalami penambahan pasien positif. Bali kembali menambah kasus baru pada Kamis (30/4), sebanyak 7 orang.

Baca juga:  Soal Corona, Pemprov Bali Antisipasi Cegah Kesimpangsiuran Informasi

Di Jumat (1/5), jumlah kasus di Bali bertambah 13 orang. Pada Sabtu (2/5), tercatat ada 2 kasus baru. Untuk Minggu (3/5), mencetak rekor baru lagi sebanyak 25 kasus.

Sementara pada Senin (4/5), kasus bertambah sebanyak 7 orang. Di Selasa (5/5), Bali mencatatkan 6 kasus baru. Pada Rabu (6/5), tak ada kasus baru yang dicatatkan. Untuk Kamis (7/5), bertambah 10 orang. Sementara pada Jumat (8/5), kasus baru di Bali bertambah 13 orang.

Penambahan Kasus di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam video conference streamingnya, mengatakan untuk Indonesia ada penambahan kasus positif sebanyak 533 kasus sehingga kumulatif menjadi 13.645 kasus.

Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 113 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 2.607 pasien. Kasus meninggal bertambah 16 orang sehingga total kasus menjadi 959 orang.

Baca juga:  Inovasi Putri Mas Collection, Bawa Tenun Songket Jembrana ke Kancah Nasional

Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 246.847 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 29.690 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Untuk kabupaten/kota sebanyak 370 sudah terdampak. “Oleh karena itu, gambaran ini yang menjadi poin seberapa disiplin kita mematuhi untuk menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker,” tegasnya.

Cara mencuci tangan dengan sabun dalam air yang mengalir, katanya, merupakan cara yang lebih baik. Menjaga jarak adalah sesuatu yang penting.

Jika terpaksa keluar rumah, batasi waktunya. Hindari naik kendaraan umum yang penuh sesak. “Gambaran disiplin tinggal di rumah akan terlihat dari jumlah kasus tiap harinya. Jika kasus bertambah terus, ini artinya disiplin diam di rumah tidak dilaksanakan,” cetusnya.

Ia pun menekankan saling melindungi. “Lindungi yang sakit, lindungi yang sehat. Karena ini yang bisa kita lakukan. PSBB harus dijadikan senjata bagi masyarakat untuk bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” paparnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *