Pedagang saat memasuki gedung Pasar Umum Galiran. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Para pedagang kian terjepit. Tidak hanya tertekan karena harus mengikuti anjuran pemerintah, dampak lain yang membuat mereka gusar, adalah harga-harga yang tidak stabil.

Contohnya, harga gula pasir mulai turun, sebaliknya, harga bawang merah malah merangkak naik. Sebagaimana pengakuan pedagang di Pasar Umum Galiran, Selasa (5/5), harga gula pasir sempat menyentuh harga Rp 20 ribu per kg. Namun, sekarang turun menjadi Rp 17 ribu per kg. Bahkan ada yang anjlok sampai Rp 15 ribu per kg.

Baca juga:  Penataan Goa Jepang Tunggu Kajian Tim Geologi

Turunnya harga gula pasir di pasaran, terjadi mulai Senin pagi di Pasar Umum Galiran. Selain pasokan yang cukup banyak, peminatnya juga saat ini mulai turun yang mengakibatkan stok di pasaran melimpah.

Sementara untuk beras, harganya masih stagnan, yakni Rp 12 ribu untuk beras premium dan Rp 11 ribu untuk beras lokal medium. Rata-rata pedagang sembako di pasar ini mengaku mengalami penurunan penjualan yang cukup drastis selama hampir dua bulan terakhir.

Salah satu pedagang sembako Mangku Ketut Rinden, mengaku menjual gula pasir seharga Rp 17 ribu per kg. Ia khawatir harganya malah terus turun, seiring menurunnya daya beli masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga:  Polisi Perketat Pengamanan Pantai

Beda dengan gula pasir, salah satu bumbu dapur seperti bawang merah mengalami lonjakan harga Senin (5/5). Dari sebelumnya Rp 32 ribu per kg merangkak naik Rp 8 ribu rupiah menjadi Rp 40 ribu per kg.

Kenaikan harga bawang merah ini diakui para pedagang sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. “Namun cabai jenis rawit merah, harganya malah anjlok. Cabai jenis rawit merah harganya hanya Rp 15 ribu saja, dari harga umumnya di pasar ini rata-rata Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kg,” kata salah satu pedagang bumbu dapur lainnya, Muji.

Baca juga:  Harga Cabai Rawit Merah Melambung

Di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok ini, para pedagang juga tidak bisa melepas kekhawatirannya terhadap ancaman virus corona. Sebab, kasus serupa sudah terjadi di beberapa daerah, dimana satu pedagang positif, rentan menimbulkan transmisi lokal. Mereka tetap disiplin mengenakan masker saat beraktivitas. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *