Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (BP/WHO Document)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Sebuah aksi pengumpulan dana yang didukung World Health Organization (WHO) berhasil mengumpulkan 7,4 miliar Euro (8,1 miliar dollar AS) untuk mendukung upaya internasional dalam mengembangkan dan memproduksi vaksin yang bisa memperlambat penyebaran COVID-19.

Dikutip dari AFP, pemimpin negara di Eropa, Jepang, dan Canada menyumbangkan dana terbanyak, diikuti oleh filantropis, termasuk Bill dan Melinda Gates. Aksi ini dilakukan dalam sebuah video conference yang dimoderatori oleh Pimpinan Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

Baca juga:  BPOM Ungkap Temuan Puluhan Drum Etilen Glikol Perusak Ginjal

“Ini sangat menginspirasi dan memperlihatkan kekuatan solidaritas global,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Pengumpulan dana secara global ini hampir menembus target 7,5 miliar Euro yang ditetapkan dalam rangka menghasilkan sebuah vaksin yang akan membantu melindungi manusia dari COVID-19 dan khususnya menjamin distribusi yang setara ketika vaksin itu diproduksi.

“Ini merupakan sebuah kesempatan bagi dunia untuk bekerjasama melawan ancaman yang sama, tapi juga meraih sebuah masa depan yang sama,” kata Tedros.

Baca juga:  Indonesia Menjadi Episentrum Pertumbuhan dan Kawasan Damai Stabilitas Global

Ia menekankan bahwa uang yang berhasil dikumpulkan hanya bisa membiayai sebagian dari upaya melawan pandemi ini, yang telah membunuh 250 ribu orang dan menginfeksi 3,5 juta orang di seluruh dunia.

“Di minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang, kita memerlukan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan alat perlindungan diri, oksigen medis, dan suplai penting lainnya,” katanya.

Kematian akibat virus ini di seluruh dunia melampaui 250 ribu orang pada Senin (4/5), sebagian besar terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, walaupun kedua kawasan ini secara perlahan-lahan mulai melonggarkan kebijakan pengunciannya.

Baca juga:  AS Izinkan Peredaran Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech

Berdasarkan perhitungan dari AFP, Eropa merupakan negara terdampak parah dengan korban jiwa mencapai 145 ribu jiwa. Sementara AS melaporkan sekitar 68.700 korban jiwa. Keduanya mewakili sekitar 85 persen dari jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di dunia. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *