Tangkapan layar penyebaran COVID-19 di Bali. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki hari ke-16, Sabtu (25/4), Bali masih mencatatkan kasus positif COVID-19 baru. Namun, yang perlu dicatat adalah tambahan kasus baru ini lebih rendah dibandingkan jumlah kasus sembuh.

Pada Sabtu, tercatat jumlah kasus baru COVID-19 di Bali bertambah 6 orang. Dilihat dari keseluruhan kasus baru, Ketua Harian Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menjelaskan komposisinya lebih banyak transmisi lokal. Jumlahnya 4 orang. Sisanya, imported case sebanyak 1 orang dan dari daerah terjangkit juga 1 orang.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 13 orang. Untuk yang meninggal, masih tetap 4 kasus, yakni 2 WNI dan 2 WNA.

Dari data yang ada dalam website infocorona.baliprov.go.id secara kumulatif Bali sudah menangani kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 183 kasus. Total masih ada 109 kasus yang dirawat di 11 RS rujukan dan tempat karantina yang disediakan Pemprov Bali. Sedangkan yang sembuh, jumlahnya sudah mencapai 70 orang atau 38-an persen dari akumulatif kasus positif.

Dari 183 kasus, komposisinya imported case sebanyak 143 kasus, dengan rincian pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebanyak 114 WNI dan 8 WNA serta pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) mencapai 21 orang. Untuk transmisi lokal ada penambahan 4 pasien dari sebelumya sehingga totalnya menjadi 40 warga. Dilihat dari persentasenya, mencapai sekitar 21,85 persen dari kumulatif kasus.

Baca juga:  Sidang Perdana Rektor Unud Ditunda

Soal bertambahnya kasus transmisi lokal, Dewa Indra mengatakan sebagian besar rupanya masih terkait dengan kepulangan para tenaga kerja (naker) migran. Terutama mereka yang pulang sebelum ada rapid test dan sebelum ada kesepakatan antara provinsi dan kabupaten/kota terkait karantina.

Ada sejumlah contoh kasus yang menguatkan dugaan itu. Seperti, kasus sang istri tertular dari suaminya yang merupakan naker migran. Jumlahnya lebih dari 2 kasus.

Ada pula, ibunya turut positif COVID-19 karena tertular dari anaknya yang merupakan naker migran. “Kalau kita lihat transmisi lokal ini, sebagian besar adalah berawal dari adanya PMI yang pulang tidak tertib melaksanakan karantina,” ujarnya dalam konferensi pers streamingnya.

Walaupun pada rapid test awal dinyatakan negatif, hasil tersebut tidak memberikan jaminan 100 persen bahwa kemudian tidak akan berubah menjadi positif. Sebab, hal ini berkaitan dengan masa inkubasi virus corona.

Baca juga:  Peringati Hari Puputan Klungkung, Pemkab Gelar Lomba Geguntangan Disabilitas

“Kemungkinan setelah berada di rumah, masuk dalam masa inkubasi virusnya sehingga menjadi positif. Nah, ketika itu dia berinteraksi dengan orang lain,” paparnya.

Dalam data sebaran kasus COVID-19 sampai 25 April di https://pendataan.baliprov.go.id terungkap pula 6 pasien COVID-19 terbaru merupakan warga Denpasar, Buleleng, Gianyar, Karangasem, dan Klungkung.

Sementara dilihat dari peringkatnya, Denpasar masih memegang peringkat pertama dengan jumlah warganya terjangkit mencapai 46 orang, naik 2 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Kemudian di posisi kedua adalah Bangli dengan kumulatif kasus mencapai 26 pasien, tidak ada penambahan pasien dari sebelumnya.

Di posisi ketiga ada Buleleng dengan jumlah 21 orang, tambah 1 kasus dari sehari sebelumnya. Posisi keempat adalah Gianyar dengan jumlah kasus 19 warga, terdapat 1 penambahan kasus.

Di peringkat kelima ada Karangasem dengan jumlah warga positif sebanyak 15 orang, tambah 1 warga dari sebelumnya. Posisi keenam adalah Badung dan Klungkung dengan kumulatif kasus 12 orang. Klungkung mengalami penambahan 1 warga positif dari sehari sebelumnya.

Sementara itu, Jembrana ada di posisi ketujuh, dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 11 orang. Di posisi kedelapan, ada Tabanan dengan jumlah warga terjangkit 9 orang. Kedua kabupaten ini tidak mengalami penambahan warga positif COVID-19.

Baca juga:  Kapolda Golose Akui Personelnya Terpapar COVID-19

Sementara itu, WNA yang terjangkit kasus ini masih tetap 8 orang. Kabupaten lainnya total 4 pasien.

Yang sudah dinyatakan sembuh, ada penambahan 13 orang menjadi 70 orang. Penambahan warga sembuh ini berasal dari Buleleng, Bangli, Klungkung, Karangasem, Jembrana, dan Gianyar.

Untuk peringkat, Denpasar masih menduduki posisi pertama dengan jumlah 16 warga. Di posisi kedua Buleleng dengan jumlah pasien sembuh mencapai 9 orang, naik 2 warga sembuh dari sehari sebelumnya.

Posisi ketiga ada Bangli sebanyak 7 orang, bertambah 4 warga sembuh dari sebelumnya. Posisi keempat ada Badung, Karangasem, dan Klungkung dengan jumlah 6 warga sembuh. Klungkung bertambah 1 warga, sedangkan Karangasem dua warga sembuh.

Tabanan dan Jembrana di posisi selanjutnya dengan jumlah pasien sembuh mencapai 5 orang. Khusus Jembrana mengalami penambahan 2 pasien sembuh.

Posisi Terakhir adalah Gianyar dengan jumlah 4 warganya sudah sembuh dari COVID-19, naik 2 warga dari sebelumnya. Total terdapat 65 WNI yang dinyatakan sudah sembuh dari COVID-19 di Bali dan 5 WNA. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *