GIANYAR, BALIPOST.com – Khawatir tidak bisa menjual ternak babi, warga di Lingkungan Bukit Jangkrik, Kelurahan Samplangan, Gianyar menggelar mepatung dadakan. Dalam kegiatan tersebut ternak babi dijual dengan harga per kg Rp 12 ribu.

Bendesa Bukit Jangkrik, I Kadek Juniarta mengungkapkan hal ini Senin (20/4). Dijelaskan faktor ekonomi menjadi alasan warganya menggelar kegiatan mepatung dadakan ini. Apalagi di tengah wabah COVID-19 ini perekonomian sedang sulit.

Baca juga:  Cek Kualitas Daging Babi, Puluhan Pasar Tradisional di Denpasar Disasar

Namun, dirinya tetap mengimbau kepada masyarakat yang mepatung agar tetap menggunakan masker dan menerapkan social serta physical distancing. “Tetap kita himbau agar masyarakat menggunakan masker saat mepatung, terutama memperhatikan social dan physical distancing,” katanya.

I Wayan Ngerti, peternak babi asal desa setempat menjelaskan bahwa mepatung dadakan ini dilakukan karena kesulitan menjual hewan ternak. Bila tidak segera dijual, ia mengaku kesulitan untuk pakan ternaknya. “Sulit sekarang menjual babi, harganya juga murah. Bila terus tiang paksakan ngubuh (memelihara, red), saya terbebankan pakan ternaknya yang cukup mahal. Apalagi situasi seperti ini saya juga butuh uang,” ujarnya.

Baca juga:  Retribusi IMTA di Kabupaten Gianyar Mencapai Miliaran Rupiah

Sementara itu I Ketut Suwirta mengatakan bahwa dirinya ikut mepatung karena harga babi yang tergolong murah. Bahkan menyentuh harga Rp 12 ribu per kg. “Perkilonya cuma Rp 12 ribu perkilo, lumayanlah tiang mepatung cuma Rp 57 ribu sudah dapat lumayan daging babi,” ucapnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *