Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selama tujuh hari, Bali terus mengalami penambahan jumlah pasien positif COVID-19. Bahkan, di Rabu (15/4), jumlah akumulatif positif COVID-19 di Bali hampir mencapai 100 kasus.

Sejak Kamis (9/4) hingga memasuki hari ketujuh, Rabu (15/4), jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Bali makin banyak yang dikonfirmasi positif. Dilihat dari dashboard pemantauan kasus COVID-19 di situs resmi BNPB, akumulatif kasus COVID-19 di Bali mencapai 98 orang dari sehari sebelumnya berjumlah 92 orang. Ini artinya ada penambahan 6 kasus baru.

Baca juga:  Zona Merah di Bali Tetap Dua, Data Terbaru Daerahnya Kembali Berbeda

Masih dari dashboard itu, jumlah pasien sembuh mengalami penambahan 2 orang menjadi 23 pasien dari sebelumnya 21 pasien. Sementara yang meninggal masih 2 orang.

Untuk posisi, Bali masih duduk di peringkat ketujuh. Berada di bawah Sulawesi Selatan yang memiliki kasus terkonfimasi positif sebanyak 242 orang. Sementara yang sembuh sebanyak 42 orang dan jumlah kematian 15 orang.

Indonesia, menurut Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, saat video conference streamingnya, terjadi penambahan 297 kasus sehingga totalnya menjadi 5.136 kasus. Sementara itu untuk yang sembuh ada penambahan 20 dengan total akumulatif sebanyak 446 kasus.

Baca juga:  Dibanding Periode Sebelumnya, Triwulan I 2023 Ekonomi Bali Tumbuh Lebih Rendah 

Untuk yang meninggal bertambah 10 orang sehingga totalnya 469 kasus. Saat ini masih terdapat 4.241 dalam perawatan.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat 165 ribuan orang dalam pemantauan (ODP) dan 11.165 pasien dalam pengawasan (PDP).

Diutarakan pula, pemerintah berupaya melakukan tes realtime PCR lebih banyak lagi dengan target 10.000 per hari. Untuk itu, sebanyak 78 laboratorium dari sebelumnya 32 laboratorium sudah digunakan untuk tes PCR.

Baca juga:  Ditangkap, Tukang Ojek Rampas Tas Milik Warga Asing

“Seperti yang kita perhatikan bersama, penularan masih terjadi. Penyebaran masih terjadi. Mari kita saling bahu membahu, saling menjaga, sehingga tidak ada lagi penularan,” ujarnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat jangan melakukan diskriminasi pada pasien COVID-19 yang sudah sembuh. Termasuk, menolak penguburan jasad penderita COVID-19. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *