Giri Prasta menghadiri salah satu perayaan sekaa teruna di Badung. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Sekaa Teruna (ST) di Kabupaten Badung yang sebelumnya mendapatkan suntikan dana kini tak lagi memperolehnya. Pasalnya, dana itu dialihkan ke dana penanganan COVID-19.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Badung, I Gde Eka Sudarwitha, saat dikonfirmasi tak menampik perihal tersebut. Pihaknya, telah melakukan merealokasi anggaran HUT ST untuk penanggulangan virus corona (COVID-19).
“Kami sudah berikan surat himbauan agar para sekaa teruna di Kabupaten Badung kini tidak melaksanakan perayaan HUT di tengah wabah virus corona (Covid-19) yang kini sudah mewabah,” ujarnya.

Baca juga:  Terlalu Banyak Beraksi, Pelaku Curanmor Ini Ngaku Lupa TKP

Menurutnya, surat himbauan untuk tidak melaksanakan kegiatan perayaan ulang tahun sudah dilayangkan tertanggal 8 April 2020. Surat dengan nomor 454/1891/ Disbud yang ditunjukkan kepada Bendesa Adat se Kabupaten Badung.

“Intinya menghimbau untuk meniadakan perayaan HUT dan segala kegiatan keramaian lainnya yang bertentangan dengan usaha pencegahan perkembangan penyebaran COVID-19. Secara otomatis anggaran yang dialokasikan untuk perayaan HUT Sekaa Teruna di Badung pun kami stop sementara,” katanya.

Baca juga:  Badung Tambah 11 Positif COVID-19, Klaster Ini Masih Tambah Kasus

Dijelaskan di kabupaten Badung terdapat 535 Sekaa Teruna dan 28 Yowana. Namun untuk di 2020, Disbud Badung sedianya dianggarkan perayaan ulang tahun Sekaa Teruna untuk 340 sekaa. Karena situasi darurat COVID-19 ini sementara dana direalokasikan kepada penanggulangan wabah Covid-19.

“Semua itu sesuai petunjuk Bapak Bupati, kegiatan difokuskan pada penanggulangan wabah Covid-19. Jadi istilahnya realokasi anggaran atau dana dan refocusing kegiatan sesuai arahan Bapak Presiden melalui Mendagri dan Menteri Desa dan PDTT,” katanya.

Baca juga:  Delegasi GPDRR Berkunjung ke Uluwatu, Kagumi Panorama Lautan Lepas

Ia menambahkan masing-masing sekaa teruna yang merayakan ulang tahun sebelumnya dianggarkan Rp 24 juta rupiah. Sehingga totalnya kini ada sebanyak Rp 8 miliar lebih anggaran dialokasikan. (Parwata/balipost)

BAGIKAN