Dua santri menjalani rapid test di Pelabuhan Gilimanuk, Minggu (5/4). (BP/olo)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster diam-diam berkomunikasi langsung dengan Kedutaan Besar RI di Singapura untuk bisa mendatangkan lagi alat rapid test ke Bali. Sebelumnya, Bali sudah menerima 4.800 alat rapid test tahap pertama dan 8.400 alat rapid test tahap kedua, bantuan dari pemerintah pusat.

“Persediaan di Provinsi sudah semakin berkurang. Tetapi di kabupaten/kota masih tersedia,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan persnya, Senin (6/4).

Baca juga:  Dalam Bilik Suara, Pemilih Bingung Coblos Lima Surat Suara 

Menurut Dewa Indra, alat rapid test tidak mudah didapatkan sekalipun Pemprov Bali memiliki uang untuk membeli. Dikatakan, bila Pemprov Bali telah menganggarkan pengadaan 4.000 alat rapid test tahap pertama, namun yang datang baru 400 dan itupun sudah habis digunakan.

Oleh karena itu, Gubernur Koster langsung berkomunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Singapura untuk membantu membelikan alat rapid test. Hasilnya, sudah didapatkan 20.000 alat rapid test yang diharapkan sampai di Bali, Selasa (7/4).

Baca juga:  Malaysia akan Berlakukan "Full Lockdown," Puluhan Ribu Polisi Dikerahkan

Alat rapid test tersebut kini masih melalui proses administrasi bea cukai di Jakarta. “Jadi, Gubernur juga bekerja keras untuk terus memperkuat upaya-upaya pencegahan,” jelasnya.

Selain alat rapid test, lanjut Dewa Indra, Gubernur juga meminta Kedubes RI di Singapura untuk membantu membelikan ventilator. Akan tetapi, untuk membawa ke Bali disebut tidak mudah karena penerbangan yang sangat terbatas. “Sedang diupayakan agar semuanya tiba di Bali,” imbuhnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Dua Ekor Sapi Mati di Sawe Bukan PMK, Tapi Karena Ini
BAGIKAN