Seorang staf medis menunjukkan alat tes cepat COVID-19. (BP/AFP)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rapid test yang digelar bagi anggota DPRD Bali, mengundang tanya di masyarakat. Bahkan dalam akun fanpage Facebook @balipost terdapat sejumlah komentar netizen yang mengatakan sebaiknya rapid test digelar untuk tenaga medis atau yang lebih membutuhkan.

Dipertanyakan juga apa urgensinya para wakil rakyat ini memperoleh rapid test. Bahkan mereka menyayangkan dan meminta yang diutamakan itu yang ada di garda depan dalam penanganan COVID-19.

Baca juga:  Sebulan Gelar PPKM, Zonasi COVID-19 Bali Tak Juga Membaik

Terkait rapid test ini, Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra angkat bicara, Selasa (31/3). Dikatakan bila rapid test itu dilakukan atas permohonan dari Ketua DPRD Bali, Adi Wiryatama. “Rapid test dilakukan kepada anggota DPRD atas permohonan dari Ketua DPRD Provinsi Bali,” ujar Sekda Provinsi Bali ini dalam keterangan pers, Selasa.

Permohonan tersebut, lanjut Dewa Indra, mengingat banyak anggota DPRD yang dalam melaksanakan tugasnya berdinas ke luar daerah Bali dan salah satunya ke Jakarta. Namun demikian, dewan tidak langsung di tes menggunakan bantuan alat rapid test yang pertama kali datang.

Baca juga:  Tambahan Pasien Sembuh Lampaui Kasus Baru, Tiga Zona Merah Sumbang 75 Persennya

Sebab, rapid test tersebut diprioritaskan kepada para tenaga medis, Pekerja Migran Indonesia yang pulang ke Bali dari luar negeri serta ODP (Orang Dalam Pemantauan). “Kemudian bantuan rapid test datang lagi dan barulah bisa digunakan untuk melakukan tes terhadap anggota DPRD Provinsi Bali,” imbuhnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN