Dokumen Objek wisata Sangeh, Badung. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Merebaknya virus Corona tidak hanya berpengaruh terhadap pariwisata dan perekonomian Bali. Dunia pendidikan juga merasakan dampak virus asal Kota Wuhan, China tersebut.

Terlebih bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Bali yang mengembangkan jurusan kepariwisataan. Hal ini diprediksi akan melemahkan minat pelajar SMP melirik jurusan pariwisata.

Bahkan, apabila ini berlangsung lama, kemungkinan SMK terancam gulung tikar.
“Ini tantangan berat bagi lembaga pendidikan yang baru merintis maupun yang sudah berpengalaman. Sebelumnya, SMK di Badung pernah menghadapi kondisi ini ketika peristiwa bom Bali 2002 silam,” kata Ketua YPLP Kabupaten PGRI Badung Dr. Drs. I Made Gde Putra Wijaya, SH.,M.Si., Kamis (5/3).

Baca juga:  Pungut PPN dari Lawan Transaksi, Pengemplang Pajak Diadili

Baginya, kondisi ini akan terasa berat karena terjadi jelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020. Terlebih kebijakan pemerintah dalam PPDB belum bisa disebut merata, karena tidak pro terhadap sekolah yang berlabel swasta.

Padahal, keberadaan SMK pariwisata tidak bisa dipisah dari wacana pembangunan di Bali. Untuk itu ia berharap pemerintah daerah turun tangan untuk mengatasi permasalahan yang pelik tersebut. (Winatha/balipost)

Baca juga:  BRSUD Tabanan Rawat Pasien Beriwayat Pernah ke Tiongkok
BAGIKAN