BANGLI, BALIPOST.com – Pemilik palinggih bersanding kloset, Sulatri, Minggu (2/2), mengatakan palingih yang dinamainya WC suci itu dibuat untuk memohon keselamatan. Tidak ada ritual khusus yang dibuat/dihaturkan pada palinggih itu.
Sama seperti pelinggih pada umumnya, setiap harinya ia hanya menghaturkan canang pada bangunan pelinggihnya saja. Tidak pada klosetnya.
Ia dan suaminya sangat mempercayai WC suci yang dibuatnya tepat di depan bangunan dapurnya membawa keberuntungan. Sejak WC suci itu ada, Sulatri yang sebelumnya sempat divonis dokter tidak bisa punya anak lagi, kembali dikaruniai anak kedua.
Sulatri menyadari bahwa akhir-akhir ini keberadaan pelinggih berisi kloset seperti yang dibuatnya itu cukup membuat heboh masyarakat. Dia mengaku tidak tahu menahu apakah bangunan sejenis seperti yang dinamainya WC suci itu, ada juga ditempat lain.
Sulatri menegaskan dirinya dan suaminya tidak pernah ada niat melecehkan agama Hindu dengan pembuatan WC suci itu. Ia juga tidak sedang ikut aliran kepercayaan tertentu.
“Saya tidak ada ikut aliran. Katanya ada yang bilang aliran bija kuning. Mungkin karena tiap hari pakai bija kuning itu yang dikira aliran bija kuning. Saya juga baru tahu ada aliran bija kuning,” terangnya.
Pascarumahnya didatangi petugas kepolisian tiga hari lalu, Sulatri dan suaminya kini telah menutup kloset yang bersebelahan dengan palinggihnya menggunakan semen dan diisi kendi. Namun demikian pada bagian atasnya tetap diisi lubang. (Dayu Swasrina/balipost)