Bupati Nyoman Suwirta (kiri) saat mengunjungi RSUD Klungkung. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – RSUD Klungkung telah merealisasikan pembuatan ruang Hemodialisa (HD). Ruangan untuk terapi cuci darah ini memanfaatkan lantai dasar Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) dan sebagian basement Gedung Paviliun RSUD Klungkung. Ruangan tersebut dilengkapi setidaknya 38 unit alat cuci darah.

Dirut RSUD Klungkung Dr. Nyoman Kesuma, Jumat (27/12), menyatakan, dua tempat disiapkan untuk membuat ruang cuci darah, yakni di lantai dasar Gedung IBS dan sebagian basement Gedung Paviliun. Pembuatan fasilitas ini merupakan kerja sama dengan pihak ketiga, PT Sinar Roda Utama, yang rencananya diserahkan 31 Desember nanti.

Baca juga:  Ini Kata Kadiskes, Soal Residen Asal Surabaya Positif COVID-19 Usai Tugas di Sanglah

Gedung Hemodialisa sudah dalam proses finishing. Beberapa bagian yang belum selesai antara lain instalasi air yang menghubungkan bangunan gedung tersebut. “Kami berharap sebelum acara serah terima, bangunan tambahan Hemodialisa sudah tuntas dikerjakan, sehingga memasuki tahun baru sudah bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Kesuma menambahkan, RSUD Klungkung berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan menambah fasilitas di dalamnya. Salah satunya layanan cuci darah bagi masyarakat. Dengan adanya ini diharapkan masyarakat Klungkung tidak lagi jauh-jauh sampai ke luar kabupaten untuk berobat atau melakukan terapi.

Baca juga:  Bali Belum Batasi Kedatangan Wisatawan Tiongkok karena Corona, Pengawasannya Diperketat

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meninjau langsung lokasinya belum lama ini. Menurutnya, penambahan fasilitas di RSUD Klungkung akan membuat masyarakat yang memerlukan layanan cuci darah tidak lagi jauh-jauh sampai ke luar kabupaten. Di lokasi tampak alat cuci darah yang berjumlah 18 unit dan tinggal dilakukan instalasi.

Bupati Suwirta juga mengunjungi ruangan UGD dan menyempatkan diri bertemu pasien. Ia sempat dibuat heran karena masih ada pasien asal Klungkung yang belum memiliki BPJS. Selain itu, ruang UGD dirasakan gerah dan panas.

Baca juga:  Parade Ogoh-ogoh di Catus Pata Jembrana Ditiadakan

Mendapati kondisi tersebut, Bupati Suwirta lantas memerintahkan petugas yang ditemuinya memasang pendingin ruangan tambahan dan memperbaiki pendingin yang sudah ada. Hal kecil seperti ini harus diperhatikan demi kenyamanan petugas dan pasien. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *