Suasana di Terminal Banyuasri yang agak krodit karena keberadaan pasar tumpah. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Relokasi pedagang pasar tumpah dan dimulainya pembangunan pasar darurat di lambung barat Terminal Banyuasri, membuat situasi di areal terminal krodit. Lokasi pasar tumpah yang saat ini menempati lambung timur terminal setempat penuh sesak oleh kios pedagang yang mencapai 418 orang.

Areal yang jauh lebih sempti dibandingkan lambung barat, membuat ukuran kios lebih kecil. Bahkan, akibat situasi situasi ini pedagang pun menggelar dagangan mereka di pinggir Jalan Ahmad Yani mulai depan terminal ke barat dan ke timur.

Tidak ingin situasi kekroditan bertambah parah, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) melakukan langkah cepat. Langkah awal dilakukan Bupati melakukan rapat kordinasi bersama Direksi Perusahaan Daerah (PD) Pasar, Dinas Perdagangan Perindustrian (Disdagprin), Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng Selasa (22/5). Rapat ini mengevaluasi setelah relokasi pedagang pasar tumpah pada Minggu (19/5).

Baca juga:  Protes Tarif Retribusi, Pedagang Ruko Pasar Banyuasri Datangi DPRD Buleleng

Dari rapat ini, terungkap kalau areal pasar tumpah saat ini masih krodit. Terutama masalah daya tampung lambung timur terminal yang belum mampu menampung seluruh pedagang pasar tumpah.

Bupati mengatakan, kekroditan yang terjadi setelah relokasi ini tidak dapat dihindari karena satu-satunya alternatif tempat yang dijadikan pasar tumpah hanya di lambung timur terminal. Namun demikian, mengendalikan agar kekorditan bisa dikurangi, Bupati sudah memikirkan alternatif mencari tempat lain untuk menampung pedagang yang sekarang berjualan di luar lambung timur terminal.

Baca juga:  Pembangunan Pasar Darurat di Terminal Banyuasri Gagal Tender

Alternatif lokasi itu adalah memanfaatkan pinggir jalan Ahmad Yani tepatnya mulai di timur Jembatan Banyuasri sampai di depan Lapangan Futsal Big Max Banyuasri. “Setelah pedagang pasar tumpah kita pindah, kami mengevaluasi memang agak krodit. Kami masih mencari solusi seperti memakai pinggir jalan di depan Big Max, dan kalau itu masih belum maksimal, saya siakan alternatif lain, sehingga kekroditan ini kita kendalikan,” katanya.

Baca juga:  Sudah Dibuka, Pendaftaran Bakal Paslon Perseorangan untuk Pilbup Gianyar

Di sisi lain Bupati mengatakan, dalam setiap pembangunan berskala besar seperti revitalisasi Pasar Banyuasri, kekroditan pasti terjadi. Untuk itu, ia mengimbau pedagang dan warga yang akan bertransaksi memaklumi situasi darurat ini. “Memang membangun yang bagus itu pasti harus ada pengorbanan seperti situasi krodit ini. Saya mengajak pedagang memaklumi, karena ini sifatnya darurat menunggu pembangunan pasar yang baru,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *