Warga bekerja mengupas kulit kelapa. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Karangasem mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah kegiatan internasional. Gumi Lahar dipilih sebagai tuan rumah Festival Kelapa Internasional ke-3 tahun 2019.

Untuk persiapan itu, pada Jumat (16/2) telah dilaksanakan rapat pemantapan dengan Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek) di Wantilan Kantor Bupati Karangasem.

Ketua Umum Kopek Bupati Gorontalo Prof. Dr. Nelson Pomalingo, MPd, Forkompida Kabupaten Karangasem, Bupati Indragiri Hilir H. Muhammad Wardan, Bupati Tanjung Jabung Barat Dr. Safrial, MS, Bupati Agam Indra Carti, Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thess, Bupati Buol Amirrudin Rauf, Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatolon, Bupati Penajam Paser Utara H. Abdul Gafur Mas’ud, SE dan perwakilan dari bupati lainnya. Hadir juga Direktur International Coconut Community (ICC) yang diwakili oleh Alit Firmansah, Direktur World Coconut Center yang diwakili oleh Mr. Jeremy Hick, Direktris Multistrada Agro International Dr. Kartika Diananingsih, Direktur Executive Sawit Watch Inda, Ketua Umum HIPKI (Himpunan Indrustri Pengolah Kelapa Indonesia) Rudy Handiwijaya, dan Direktur Politani Samarinda Dr. Hamka Nukaya, STP, M.Sc.

Baca juga:  Pilkada Serentak 2020 Sukses, Ini Syaratnya

Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan jumlah tanaman kelapa sampai 2017 di Kabupaten Karangasem sebanyak 18.290 hektare. Luasan ini akan terus dikembangkan untuk kelapa-kelapa eksotik, jenis genjah dan kelapa upacara.

Kata dia, untuk kelapa, pada 2017 sudah dikembangkan sebanyak 150 hektare, pada 2018 sebanyak 250 hektare dan 2019 akan ditanam lagi 200 hektare. Ia mengutarakan kelapa telah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari dan untuk kebutuhan ritual agama dan adat. “Untuk mengatasi persoalan ini, sejak 2017 Pemkab Karangasem telah mencanangkan Kegiatan Penanaman sejuta Kelapa Genjah seperti Kelapa Genjah Orange Bali, Kuning, Kelapa Salak, Kelapa Kopyo, Entog dan yang lainnya. Kedepannya kami akan terus berusaha untuk menmperbaiki agribisnis kelapa terutama pada sektor hilirisasi kelapa dengan konsep pengolahan kelapa sistem zero waste dalam artian semua komponen kelapa bisa diolah dan dapat menghasilkan nilai tambah,” ujar Mas Sumatri.

Baca juga:  Puncak Karya Di Pura Tuluk Biyu Batur, Ribuan Pemedek Ikuti Prosesi Mapepada Agung

Ketua Umum Kopek, Nelson Pomalingo menyambut baik bergabungnya Kabupaten Karangasem dalam Kopek. Jelas dia, Karangasem akan menjadi contoh sinergi apik pertanian kelapa dan pariwisata.

Selain itu Karangasem akan menjadi museum hidup kelapa di Indonesia.  “Festival Kelapa Internasional ke-3 di Karangasem akan berlangsung pada 4-7 September mendatang,” katanya.

Pomalingo menambahkan, festival Kelapa Internasional yang ke-3 di Karangasem tentunya sangat berbeda dengan pelaksaaan Festival Kelapa Internasional sebelumnya. Jelas dia, hal ini disebabkan Festival Kelapa Internasional kali ini akan dikolaborasikan dengan Festival Subak Karangasem yang sudah ada sebelumnya dan sudah terbukti sukses.

Baca juga:  Kunjungan Turun, Monkey Forest Gencarkan Promosi dan Sesuaikan Tarif

Bedanya Festival Kelapa Internasional yang ke-3 di Kabupaten Karangasem akan menampilkan gelar teknologi dari berbagai komoditi hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan. Akan ada berbagai varietas kelapa lokal Indonesia, kelapa genjah Indonesia dan yang paling spesial adalah kelapa upacara (kelapa meadan) dalam mendukung program taman Bumi Banten Pemerintah Provinsi Bali. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *