Deputi Direktur BI KPw Provinsi Bali Sapto Widyatmiko. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun 2019, Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Provinsi Bali akan mengembangkan potensi kelapa. Karena banyak produk yang bisa dihasilkan dari kelapa salah satunya gula semut, dan gula semut memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Deputi Direktur BI KPw Provinsi Bali Sapto Widyatmiko, Kamis (24/1) mengatakan, bunga kelapa ketika dipotong dahannya akan mengeluarkan air. Air ini yang bisa menjadi cuka, tuak dan gula semut.

Baca juga:  Kasus Korupsi PD BPR Buleleng 45 Dilimpahkan ke Kejari

Gula semut ini jika dijual bisa menghasilkan Rp 25.000 per kilo. “Kalau sudah sudah digiling, jadi brown sugar harganya bisa 5 kalinya,” ungkapnya.

Apalagi gula semut ini banyak diminati kalangan pariwisat saat ini. Rencananya klaster ini akan dikembangkan di Negara, Jembrana.

Selain kelapa, Bali juga memiliki beras yang berkualitas bagus yaitu yang dihasilkan Subak Pulagan, Gianyar. Bahkan beras tersebut dikatakan memiliki kemiripan dengan beras Jepang yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi, mencapai Rp 90.000 per kilo. Namun produksinya terbatas. Apalagi hasil dari produksinya hanya dikonsumsi masyarakat.

Baca juga:  Satpam Bank Nekat Gantung Diri, Ini Isi Pesan WA ke Sang Istri

“Sayang tidak bisa diintensifikasi. Produksinya terbatas, tidak boleh ditanam lebih dari tiga kali dan juga ini menyangkut kearifan lokal jadi terbatas produksinya,” ungkapnya.

Beras Pulagan ini pun sulit jika ingin diekspor. Padahal nilainya bisa berkali – kali lipat kalau mau.”Jadi kita bantu sampai hilirisasi,” tandasnya. (citta maya/balipost)

 

BAGIKAN