Pamedek saat melaksanakan persembahyangan di Pura Goa Lawah. (BP/gik)

 

SEMARAPURA, BALIPOST.com –  Serangkaian upacara Padudusan Agung di Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, ribuan pamedek datang setiap harinya guna pedek tangkil melaksanakan persembahyangan. Selama Ida Batara nyejer tujuh hari, sejak puncak karya 15 Januari lalu, kepadatan pamedek setiap harinya terjadi sejak pagi hingga malam. Ini membuat jajaran kepolisian bekerja ekstra mengatur lalu lintas di sekitar pura, untuk memberi rasa nyaman kepada pamedek.

Pada ruas jalan menuju Pura Goa Lawah, polisi memasang puluhan barikade di tengah jalan yang dihubungkan dengan police line. Pemasangan barikade itu bertujuan untuk menertibkan para pengguna jalan saat melintas di ruas jalan sekitar Pura Goa Lawah. Soalnya, pengguna jalan sering ugal-ugalan saat melintas di ruas jalan tersebut, sehingga sering mengancam keselamatan para pemedek saat menyebrang ke pura.

Baca juga:  Gempa Cukup Kuat Bikin Warga Lereng Gunung Cemas 

Menurut Bendesa Desa Pakraman Pesinggahan, I Wayan Sujana didampingi Panitia Upacara, Putu Juliadi, Jumat (18/1), mengatakan upacara Padudusan Agung Pura Sad Kahyangan Goa Lawah dilaksanakan setiap enam bulan sekali bertepatan dengan Rahina Anggara Kliwon Medangsia. Ida Batara nyejer selama tujuh hari, sebelum Karya Padudusan Agung masineb 22 Januari nanti, tepat pukul 15.00 wita.

Diharapkan melalui upacara ini seluruh umat senantiasa diberikan kerahayuan, keselamatan dan keharmonisan alam dengan segala isinya. “Semoga melalui upacara ini Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu memberikan sinar sucinya kepada kita semua,” ujar Sujana.

Baca juga:  Kembali, Lapas dan Rutan di Bali Bebaskan Seratusan Narapidana

Kepadatan pamedek diantisipasi dengam penyediaan tempat parkir yang memadai. Mulai dari areal yang luas di barat pura dan timur pura, yang cukup memudahkan umat memarkir kendaraannya. Ada pula rest area Pantai Goa Lawah, yang cukup luas untuk parkir kendaraan. Selain mengatur lalu lintas dan menata parkir, panitia juga mengatur pamedek yang ingin sembahyang dengan sistim kartu antrean. Tujuannya, agar pamedek yang akan melaksanakan persembahyangan bisa teratur dan nyaman.

Pada Jumat (18/1), nampak Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra hadir muspayang penganyar dari Pemkab Klungkung. Dia menyampaikan terimakasih kepada pengempon maupun panitia karya yang telah mempersiapkan upacara ini dengan baik. Selain itu, Putu Gede Winastra juga berharap agar pengempon/panitia karya maupun  masyarakat untuk bersama-sama ngayah di pura dengan semangat yang tulus ikhas.

Baca juga:  Kegiatan Yoga Massal di Gianyar Berbuntut Panjang, Imigrasi Lakukan Deportasi

Disisi lain, padatnya aktivitas umat juga menyedot perhatian para wisatawan. Mereka banyak berhenti sejenak dan melihat langsung, bagaimana umat Hindu melaksanakan persembahyangan. Namun, para wisatawan yang hendak berkunjung ke Goa lawah, selama pelaksanaan Karya Padudusan Agung ini, hanya diperkenankan masuk sampai di Madya Mandala.(bagiarta/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *