Ilustrasi. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Temuan penderita HIV / AIDS di Karangasem mencapai 54 kasus tahun 2018. Temuan tersebar di beberapa  Kecamatan di Karangasem, yakni Kubu, Manggis, Abang, dan Karangasem.

Menurut Kabid pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Karangasem, I Ketut Subawa, Kamis (29/11), 54 kasus yang ditemukan di 2018 sebagian menyerang kalangan remaja.

Kisaran usianya 15 sampai 30 tahunan. Berkerja di Denpasar. Kata dia, 54 penderita baru HIV/AIDS masih produktif.

Ia menduga kemungkinan penderita terkena penyakit itu di Denpasar karena pergaulan bebas. Apalagi di Denpasar banyak cafe serta diskotek. Potensi seks bebas biasanya lebih tinggi daripada Kaarangasem yang  jauh dari  pergaulan bebas. “Aslinya orang Karangasem, cuma bekerja di Denpasar. Kemungkinan mereka terkena HIV/AIDS di Denpasar. Kasihan mereka usianya masih muda,” kata Ketut Subawa.

Baca juga:  Dihubungi lewat Medsos, Begini Pengakuan Naker Bali di "Diamond Princess"

Dia mengatakan, kasus HIV/AIDS kebanyakan penularannya dari seks bebas. Di usia produktif, biasanya remaja sering ganti pasangan. Gairah untuk melakukan seks tinggi. Sehingga potensi mengalami HIV/AIDS cukup tinggi.

Jelas dia, penderita HIV/AIDS tiap tahun ditemukan di Bumi Lahar. Hingga saat ini penderita yang masih melakukan pengobatan di RSUD dan Puskesmas sekitar 92 orang. “Kasus HIV/AIDS di Karangasem meningkat tiap tahun,” tambahnya.

Baca juga:  Peringatan HAS 2021, Cegah HIV/AIDS dengan Spirit Gema Santi

Atas kondisi itu, pihaknya berharap, warga dan pemuda menjauhi prilaku seks bebas. Baik heteroseksual dan homeseksual. Harus setia pada satu pasangan. Seandainya ingin berhubungan harus mengunakan kondom agar tidak tertular virus HIV/AIDS.

Guna menekan kasus HIV/AIDS, Dinas Kesehatan terus gelar komunikasi, informasi, dan edukasi ke pelajar dan teruna teruni di Karangasem. Petugas memberikan pemahaman akan bahaya seks bebas, dan bahaya virus HIV yang mematikan. “Setiap tahun kita pasti mengelar sosialisasi di beberapa tempat, seperti sekolah dan Banjar. Sasarannya yakni pelajar serta remaja yang rawan terkena HIV/AIDS. Semoga kasus ini bisa ditekan,” harapnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  30 Ibu Hamil Positif HIV Jalani PMTCT, Belasan Bayi Negatif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *