BUMN berjanji membantu mesin pencacah dan pelet untuk program TOSS di Klungkung. (BP/istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah pusat kian terlibat dalam penyempunaan program TOSS (Tempat Olahan Sampah Sementara). Setelah diketahui, program mengolah sampah jadi pelet ini terkendala mesin, pusat melalui sejumlah BUMN “keroyokan” membantu Klungkung. PT. Barata Indonesia berjanji membantu menyediakan mesin pelet dan pencacah dengan kapasitas yang lebih besar.

General Manager (GM) PT. Barata Indonesia, Lukman Jamaludin, bahkan berkunjung langsung ke Klungkung, Sabtu (24/11). Dia ingin melihat teknologi sederhana yang diterapkan dalam upaya memerangi persoalan sampah ini.

PT. Barata Indonesia merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang pembuatan komponen dan peralatan industri untuk Pembangkit Listrik, Minyak dan Gas, Industri Agro, Peralatan Berat, Hidromekanikal serta Steel Construction. Kedatangan Lukman Jamaludin diantarkan rekannya Gusti Anom Astawa yang merupakan pejabat Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian ESDM dan kebetulan putra asli Klungkung asal Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan.

Baca juga:  Kunjungan Wamen LHK di Badung, Serahkan Karang Hias dan Lepas Liar Tukik di Pantai Pandawa

Mereka langsung melihat proses teknologi TOSS di IPLT Lepang, Desa Takmung, Banjarangkan dan TOSS Desa Gunaksa, Dawan, bersama Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Kadis LHP A.A. Kirana, dan GM Indonesia Power UP. Bali IGAN Subawa Putra. Setelah melakukan pengamatan, Lukman Jamaludin, mengatakan untuk lebih maksimalnya program TOSS ini, dibutuhkan mesin pencacah dan mesin pembuat pelet dengan kapasitas yang lebik besar dan efisien.

Baca juga:  Suhu Panas dan Menyengat Landa Bali

Lukman mengaku siap untuk membuatkan mesin ini. Bahkan dengan bentuk, tampilan serta pengoperasian yang lebih baik. “Kami akan buatkan mesin pencacah dan pelet dengan kapasitas yang lebih besar. Jika sudah berjalan setahun, maka akan dibuatkan mesin dengan volume lebih besar, untuk kota besar lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Lukman Jamaludin menambahkan, setelah program ini berkembang ke seluruh Indonesia, sebagai wujud apresiasi kepada Pemda Klungkung, maka akan dicantumkan sebagai trademark Klungkung. Dengan demikian, semua pihak akan paham, kalau program ini berawal dari Klungkung.

Khusus untuk tenaga teknisi Pembangkit Listrik, dia menegaskan semua akan berasal dari Klungkung. Bekerjasama dengan Kementerian ESDM, anak-anak SMK Klungkung akan dididik menjadi teknisi pembangkit listrik dengan sertifikasi dari Kementerian ESDM dan akan dipekerjakan di seluruh Indonesia.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Dukung Pembenahan Bali

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, mengakui, akan menjadi tantangan besar untuk lebih menyempurnakan program ini. Sebab, memerangi sampah, diakui amat berat.

Bupati Suwirta juga optimis program TOSS bisa segera di duplikasi ke semua desa. Karena paling tidak tahun 2020, seluruh desa sudah mampu mengelola TOSS dengan baik.Program TOSS sudah berjalan di 18 desa dari 53 desa dan enam kelurahan di Klungkung. Dari jumlah itu, pelaksanaan di 12 desa berjalan cukup baik, sementara sisanya terkendala kapasitas mesin ini. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *