kuartal
AA. Ngurah Alit Wiraputra. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Persaingan dagang Amerika dan Cina tidak hanya mempengaruhi kedua negara tersebut. Tapi juga akan mempengaruhi Indonesia. Setidaknya ada 3 sektor yang dipengaruhi yaitu ekspor dan impor, fiskal Indonesia dan perdagangan Indonesia.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali AA. Ngurah Alit Wiraputa mengatakan, dampak yang paling signifikan dari perang dagang tersebut adalah investasi di Indonesia. Karena kedua negara tersebut akan fokus untuk memperbaiki iklim investasi di negara mereka.

Kedua adalah perdagangan Indonesia. Meski sekarang belum terjadi dumping di negara mereka, namun jika terjadi maka produk kedua negara tersebut akan membanjiri Indonesia. Karena Indonesia pasar potensial bagi Amerika dan Cina. “Tapi kalau dumping, AS pasti kalah karena harga produk Amerika mahal. Maka dari itu Amerika memproteksi dirinya dari perdagangan Cina,” ujarnya Senin (26/3).

Baca juga:  Kasus WNA Kantongi KTP Denpasar Masuk Pengadilan Tipikor

Jika produk Amerika dan Cina sampai membanjiri Indonesia, maka akan terjadi persaingan dengan pengusaha Indonesia. “Yang pasti mereka akan menjual ke Indonesia, terutama produk Cina,” imbuhnya.

Indonesia juga seharusnya mulai memikirkan masuknya produk Cina. Hal itu untuk menstabilkan nilai perdagangan Indonesia. “Kita harus berusaha mempergunakan produk dalam negeri,” ujarnya.

Amerika pun dalam perang dagang itu mengimbau warganya untuk mempergunakan produk dalam negeri walaupun mahal. “Tapi disubsidi oleh pemerintah Amerika. Untuk produk dalam negeri pajaknya dikurangi, untuk produk luar negeri pajaknya ditinggikan,” ungkapnya.

Baca juga:  Pariwisata Sepi, Antusias Lestarikan Terumbu Karang Tetap Terjaga

Dampak negatif lainnya dari perang dagang tersebut adalah ekpor Indonesia juga akan sulit masuk ke Amerika. Karena Amerika menganggap Indonesia sama seperti Cina. “Ekspor kita akan menurun, padahal Amerika merupakan tujuan ekspor tertinggi kita,” tandasnya. Dampak ini akan berpengaruh pada kinerja pengusaha Indonesia. Maka dari itu ia berharap para pengusaha di Indonesia melakukan diversifikasi pasar. Seperti Eropa, Korea, Jepang. Khusus makanan, Amerika sudah tidak lagi menerima produk Indonesia.

Baca juga:  Gara-gara Ini, Kuota Ekspor Manggis Tabanan Diambil Jabar

Ekspor yang terpengaruh juga akan berdampak pada fiskal Indonesia. Jika ekonomi Amerika menguat, maka dolar Amerika juga akan menguat. Menguatnya dolar Amerika akan membuat rupiah makin terpuruk. Jika rupiah melemah, maka investor akan wait and see dalam berinvestasi di Indonesia. “Ini yang harus dicermati oleh pemerintah agar pengusaha Indonesia dalam perang dagang ini tidak wait and see,” tandasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *