Petugas saat melakukan pengepakan beras di Gudang Bulog. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Operasi Pasar (OP) yang diselenggarakan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Badung, berhasil menekan harga beras. Saat ini, harga beras turun antara Rp 100 sampai Rp 200 dari harga jual sebelumnya rata-rata Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, Ketut Karpiana, membenarkan jika pelaksanaan OP bekerjasama Perum Bulog Mengwi mampu menekan harga beras di pasaran. “Syukurlah ada penurunan setelah operasi pasar. Kami akan terus pantau agar harga bisa tetap stabil,” ujar Ketut Karpiana, Minggu (4/2).

Baca juga:  Bulog Targetkan 7 Ribuan Ton Beras Petani Bali Diserap, Tercapai Sudah 81 Persen

Menurutnya, cuaca sangat berpengaruh terhadap harga jual beras di pasaran. Terlebih, saat hujan disertai angin kencang membuat sejumlah petani gagal panen, sehingga mengerek harga beras. “Dengan cuaca yang kurang bersahabat sedikit banyak berpengaruh terhadap ketersedian beras,” katanya.

Kendati cuaca kurang bersahabat, namun ketersedian beras, kata birokrat asal Desa Cemagi, Mengwi itu masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan. “Stok kita cukup hingga menjelang Hari Raya Nyepi stok beras aman di Kabupaten Badung,” ucapnya.

Baca juga:  Aksi Ambil Untung Picu Kenaikan Harga Daging Ayam

Dikatakan, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah taktis. Termasuk, menggelar kembali operasi pasar di seluruh kecamatan, yakni di Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan.

Seperti diketahui, menyikapi gelojak harga beras yang sempat terjadi pemerintah telah menggelar operasi pasar bekerjasama dengan Perum Bulog. Dalam operasi pasar beras yang dijual seharga Rp 9.350 per kilogram lebih murah dibandingkan di pasaran.

Baca juga:  Ini, 5 Ide Bisnis ala Dian Sastro yang Bisa Ditiru

Setiap kali operasi pasar tak butuh waktu lama beras 1 ton langsung ludes terjual. “Selain beras yang dijual dalam operasi pasar, pemerintah juga menyiapkan gula pasir seharga Rp 12.400, lebih murah sedikit ketimbang harga di pasaran Rp 12.500 per kg,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *