SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib sial dialami Putu Dadi (45) warga Dusun Kelod, Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, saat malam pergantian tahun baru, Minggu (31/12). Kembang api yang disulutnya meledak di tangan. Hal ini menyebabkan ujung jari tangan kanannya putus.
Dadi kemudian dilarikan ke RSUD Buleleng untuk menjalani perawatan intensif. Sebelumnya, dia ditangani di Puskesmas Busungbiu. Akan tetapi karena lukanya parah dan memelrukan perawatan khusus, korban kemudian dirujuk ke RSUD sekitar pukul 02.30 wita.
Istri korban, Kadek Saini (40) di RSUD Senin (1/1) menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.00 wita. Suaminya menyiapkan kembang api yang dibeli anaknya Kadek Agus Muliana (17) seharga Rp 50.000. Keterangan pedagang, kembang api tersebut mampu meletus delapan kali.
Suaminya mulai menyulut sumbu kembang api dengan korek. Selanjutnya, ujung bawah kembang api tersebut dipegang dengan tangan kanannya mengarah ke atas. Satu persatu kembang api meluncur ke udara dan disertai ledakan menggelegar hingga letusan ketujuh. Saat itu, letusan pemuncak itu gagal meluncur ke udara, namun justru meledak di tangan korban. Akibat ledakan itu, jari tangan suaminya terluka parah hingga dilarikan ke rumah sakit.
Dari pemeriskaan dokter di rumah sakit, ujung jari tengah pun putus. Selain itu, kuku pada ujung jari telunjuknya terlepas. Di samping itu, telapak tangannya juga mengalami luka parah akibat ledakan kembang api di tangannya. “Kalau yang pertama smapai ketujuh lancar dan tidak tahu kembang api yang terakhir meledak di tangan suami saya,” katanya.
Sementara itu, perawat Putu Eka Febri Antika Sari mengatakan, dokter yang merawat korban telah melakukan tindakan operasi hingga pukul 11.30 wita. Setelah operasi itu, kondisi korban stabil. Akan tetapi korban maish perlu dirawat hingga beberapa hari ke depan untuk memulihkan luka yang dialami. (mudiarta/balipost)