Senderan
Tembok SDN 2 Batununggul, Kecamatan Nusa Penida roboh terhantam material senderan longsor. (BP/Ist)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Senin (25/12) mengakibatkan senderan longsor. Meski tak ada korban jiwa, namun materialnya menghantam tembok ruang kelas SDN 2 Batunggungul hingga roboh. Menyusul hal tersebut, proses belajar-mengajar untuk sementara dipindahkan.

Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, Dewa Gde Darmawan, Selasa (26/12) menjelaskan sesuai informasi yang diterima, senderan yang baru terbangun pada lahan milik warga Desa Batungunggul itu longsor sekitar pukul 10.00 Wita. Materialnya langsung menghantam tembok bagian selatan ruang belajar kelas III SDN 2 Batunggul hingga roboh sepanjang sekitar 4 meter dan tinggi 2,5 meter. Hal itu juga mengakibatkan atap sekolah mengalami kerusakan, hanya tergolong ringan.

Baca juga:  Dari Penerbangan Perdana Maskapai Internasional Bertambah hingga Imigrasi Catat Peningkatan Pemohon VoA

“Posisi senderan lebih tinggi dari sekolah. Karena tekanan air hujan cukup besar, jadinya longsor,” jelasnya.

Perbaikan tembok sekolah yang memiliki siswa 114 orang itu sudah dibahas dan pemilik lahan siap menanggung. Namun demikian, pemkab masih berupaya mencari solusi terbaik. “Lahan sekolah itu dulu diberikan oleh pemilik senderan ini. Karena longsor akibat alam, tidak ada unsur kesengajaan, kami akan bicarakan lagi perbaikannya. Apakah ada dari pemkab atau langsung dari pemilik,” sebutnya saat dikonfirmasi disela-sela mennjau langsung ke lokasi.

Baca juga:  Ini Nih, 5 Solusi Gojek di 2019 yang Paling Banyak Digunakan di Bali

Terkait proses belajar-mengajar 25 siswa kelas III yang akan mulai berlangsung 2 Januari 2018 dipastikan tetap berjalan normal. Pasalnya, untuk sementara waktu mereka dipindah ke ruangan kelas IV, dan siswa kelas IV yang hanya 13 orang akan belajar di perpustakaan. “Kami pastikan belajar-mengajar tidak terganggu. Tetap berjalan seperti biasa. Perbaikan juga diiupayakan secepatnya,” tegas Darmawan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada menyatakan kondisi geografis Kabupaten Klungkung, termasuk Nusa Penida sebagian besar berbukit. Musim hujan yang diperkirakan berlangsung sampai April 2018, berpotensi memicu terjadinya longsor. Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada. “Imbauan sudah sering kami sampaikan ke masyarakat. Mohon waspada,” tandasnya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Soal Imbauan 3 Hari ke Depan Arus Angin Bawa Wabah Penyakit Ditanggapi BMKG, Ini Faktanya!!
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *