menulis
Siswa SD sedang belajar di kelas. (BP/dok)
GIANYAR, BALIPOST.com – Puluhan siswa SDN 2 Ketewel, menulis surat kepada Bupati Gianyar terkait pendirian tower mikro seluler di sekolahnya, Rabu (15/11). Puluhan surat siswa yang ditujukan kepada Bupati A.A. Gde Agung Bharata ini pun rencanannya akan diserahkan ke Kantor Bupati Gianyar, Kamis hari ini (6/11).

Menurut Komisioner KPPAD Bali, Kadek Ariyasa, dirinya kembali mendatangi SDN 2 Ketewel Rabu (15/11), mengajak anak-anak move on dari masalah yang sempat heboh di sekolah mereka. “Lalu kami ajak anak-anak ini untuk menuliskan unek-unek mereka di secarik kertas,” ujar Ariyasa.

Dikatakan siswa-siswi di sekolah itu membuat surat dalam bentuk curahan hati untuk menyampaikan perasaan mereka. Setiap kertas surat tersebut, diberi tujuan surat, pengantar dan penutup surat, termasuk berisi tanda tangan dan nama siswa SD. Hebatnya surat ini akan ditujukan langsung kepada Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata. “Ini untuk Bupati Gianyar. Surat ini akan dikirim bersamaan dengan surat aspirasi dari Komite Sekolah juga,” ucapnya.

Total siswa yang terlibat menorehkan isi hatinya lewat secarik surat ada 39 siswa kelas VI dan 30 siswa kelas V. Surat itu dibuat dari kertas buku belajar mereka, dengan ditulis tangan langsung.

Seluruh surat yang terkumpul itu juga ditandatangani oleh kepala SDN 2 Ketewel. Setelah lengkap surat ini akan langsung dikirim ke kantor Bupati Gianyar Kamis hari ini. “Setelah lengkap, rencananya besok (hari ini-red) langsung dikirim ke kantor bupati. Saya sarankan agar langsung dibawa ke kantor bupati oleh pengurus Komite,” imbuhnya.

Seperti yang tulis Komang Deva Pramana Yoga, siswa kelas VI, dalam surat mengutarakan keberadaan tiang mikro seluler di areal sekolah yang mengganggu proses belajar-mengajar di kelas dan membahayakan orang sekitar bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan kontruksi. “Maka dari itu saya sebagai siswa SDN 2 Ketewel tidak setuju bila tiang itu dibangun di area sekolah,” tulis Deva Pramana disertai tanda-tangan dirinya.

Siswa lainnya, Ni Kadek Purwi Yasa, melalui suratnya juga menolak adanya tiang monopole di halaman sekolah itu. “ Kepada Bapak Bupati yang saya hormati karena disekolah saya ada pembangunan tower di SD N 2 Ketewel saya tidak setuju. Saya takut kalau gempa tower itu akan jatuh menimpa skeolah saya, “ ujar siswa kelas VI itu melalui tulisan suratnya. (manik astajaya/balipost)

Baca juga:  24 Oktober Pelantikan Perbekel Terpilih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *