KENDAL, BALIPOST.com – Soal kuliner yang bakal ditampilkan di Pasar Karetan Radja Pendapa jangan ditanya! Dijamin bikin perut lapar dan ingin nambah! “Saran saya: khusus Minggu Pagi, 5 November 2017, jangan diet dulu! Kosongi perut kalian, jika perlu ikut paket trekking di Hutan Karet dan tepian sawah menghijau, biar makin bernafsu menyantap kuliner,” kata Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Komunikasi.

Sebagai aktivitas outbound, GenPI Jateng sudah menyiapkan aneka permainan dan olahraga. Salah satunya trekking, dengan jarak tempuh 2,5 km, 5 km dan 10 km. Tinggal dipilih yang nyaman buat keluarga. “Pemandu trekking nya masyarakat lokal, bersama GenPI,” kata Don.

Menyusuri hutan karet di pagi hari itu asyiknya bukan main. Kiri kanan pohon karet yang masih aktif disadap. Melewati pematang sawah yang kalau difoto bernuansa hujau. Kalau langitnya pas cerah, kombinasi hijau dan biru akan bikin iri siapapun pemilik akun Instagram.

Baca juga:  Di Hadapan Stakeholder Pariwisata Dunia, Menpar Arief Yahya Serukan Revolusi Digital

Nah, hindari baju warna hijau atau biru, dan hitam, nanti fotonya tidak menonjol, alias kalah dari suasana alamnya. Gunakan warna ngejreng, seperti merah, kuning, cokelat, putih, menuju merah! “Usahakan sepatu trekking, kets, jangan merepotkan diri dengan hak tinggi! Baju lengan panjang, celana training panjang, topi akan lebih pas! Ransel kecil untuk minuman juga bagus,” kata Don.

Yang tidak boleh lupa, kosongi storage memory handphone dulu, biar tidak “emosi” ketika kehabisan space untuk foto. Karena Pasar Karetan Radja Pendapa ini tidak buka setiap hari. Hanya setiap Minggu pagi saja, saat masyarakat berlibur bersama keluarga.

Kopi Karetan Genpi Jateng juga akan dibuat oleh barista yang sangat populer. Juga ada Kopi Sanger GenPI Aceh, kopi yang dibranding oleh para sahabat GenPI di ujung barat Indonesia itu yang dijual di Pasar Karetan. “Minum kopi di tengah hutan itu sensasional banget!” kata Don Kardono.

Baca juga:  Surga Bawah Laut Indonesia Dieksplorasi di ADEX Singapura

Minum kopi di cafe, resto, coffee shop hotel, itu sudah termasuk kategori mainstream. Tetapi minuk kopi di hutan karet, di udara bebas, sambil melihat hijau alam yang asri, itu seru. “Karena minum kopi itu bukan sekedar pelepas dahaga. Tapi lebih ke menemukan suasana, taste dan persabatan. Karena itu ada istilah kopi darat!” ungkap Don.

Soal makanan, Mei Kristianti, Ketua Panpel Pasar Karetan menyodorkan data di bawah ini. “Kalian masih ragu? Kalian yakin nggak mau joint? Please deh!” katanya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Jasad Putra Ridwan Kamil Ditemukan Seorang Guru SD

Inilah aneka kuliner yang bakal mengganggu diet kalian
1. Gendar Pecel
2. Bandeng Cabut duri
3. Nasi Jagung
4. Urap Mangrove
5. Buntil
6. Dawet Sukun
7. Klepon
8. Ketan Kincow
9. Stik Mangrove
10. Rujak
11. Soto Pandanaran
12. Gudeg Wijilan
13. Cumi bakar
14. Mangut mrengut
15. Bakso
16. Nasi + lontong pecel
17. Lontong Opor
18. Nasi Tengkleng
19. Gemblong goreng
20. Aneka gorengan
21. Getuk goreng, gatot, tiwul
22. Es degan
23. Nir Jamu
24. Nasi Bakar karetan
25. Batagor
26. Nasi campur bali
27. Aneka kripik
28. Jus Bawang
29. Aneka Jenang
30. Jajanan pasar
31. Dawet telo ungu
32. Kopi Jamu
33. Kopi Sanger

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *