Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Made Agus Aryawan, saat memberikan pemaparan kepada awak media, Jumat (27/10). (BP/par)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Sebagai destinasi pariwisata dunia, Kabupaten Badung menjadi pilihan untuk berinvestasi. Namun sayang, investasi yang masuk belum menyentuh objek wisata yang menjadi daya tarik pariwisata.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP), Made Agus Aryawan, investasi yang masuk dominan menyasar sektor akomodasi, yakni hotel serta konsumsi yakni retoran, sektor hiburan dan transportasi pariwisata.

“Kalangan investor masih banyak menyasar sektor pariwisata khususnya hotel dan restoran. Namun, investasi untuk pembangunan destinasi atau objek wisata sangat minim. Walau ada, jumlahnya sangat minim,” ujarnya, Jumat (27/10).

Baca juga:  Karena Ini, Bali Harus Mewaspadai Positif COVID-19 Transmisi Lokal

Agus Aryawan menerangkan, sektor yang banyak disasar investor adalah bidang real estate atau properti secara umum. Namun belakangan ini, investasi di sektor properti sedikit melemah. “Ini berbanding lurus dengan kondisi ekonomi global yang menunjukkan kecenderungan menurun,” katanya.

Dia mengaku, Badung memiliki banyak sektor yang bisa dilirik kalangan investor. Seperti, sektor perdagangan, pertanian, dan sektor lainnya. Namun kalangan investor tetap melirik sektor pariwisata karena didukung infrastruktur pendukung. “Infrastruktur baik jalan maupun jembatan menjadi faktor utama. Jika telah ada akses, investor tentu saja mempertimbangkan suatu daerah menjadi objek investasinya,” sebutnya.

Baca juga:  Dari Mahasiswi Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos hingga Presiden Jokowi di Bali

Di luar infrastruktur, pendukung lainnya seperti penyediaan air bersih, dukungan penerangan dalam hal ini listrik dari PLN akan menambah keinginan investor untuk menanamkan modalnya. “Kami akan terus mendorong pertumbuhan investasi di Badung,” ucapnya.

Berbagai cara dan terobosan telah dilakukan untuk memudahkan para investor menanamkan modalnya di Badung. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mempermudah syarat perizinan dengan memangkas proses yang nyelimet. Pihaknya juga berinovasi dengan membuat pelayanan secara online.

Baca juga:  Uji Coba Perdana Transaksi Tol Non-Tunai Nirsentuh Dilakukan di Tol Bali Mandara

“Kita terus mendorong pertumbuhan investasi. Caranya adalah dengan membuat sistem perizinan yang mudah, murah dan cepat,” tegasnya.

Dibagian lain, pihaknya juga memberi kemudahan kepada investor dan masyarakat dalam proses pengurusan izin. Guna menggeliatkan usaha, pihaknya bahkan memangkas sejumlah retrebusi. “Sekarang ngurus izin di Badung gampang dan cepat. Dan yang perlu bayar itu hanya dua izin. Yaitu SIUP dan IMB. Selebihnya gratis kecuali jasa layanan reklame,” pungkasnya. (parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *