GIANYAR, BALIPOST.com – Sejumlah pengungsi asal Banjar Pengalisan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem kini terpaksa menjual murah hewan ternak mereka yang dibawa ke Banjar Puakan, Desa Taro, Tegalalang. “Sapi saya laku Rp 6,5 Juta, kalau harga standar itu Rp 8 Juta,” ucap I Nengah Kumpul saat ditemui di tegalan milik Wayan Tumbuh, Banjar Puakan, Desa Taro, Jumat (22/9) pagi.

I Nengah Kumpul mengaku rela melepas dua ternak dari enam ekor yang dibawa ke Banjar Puakan. Hal itu karena kondisi dinilai darurat. Ia juga khawatir kesulitan mencari pakan ternak. “Terpaksa dijual karena tidak bisa nyabit lagi, saya bawa sapi enam ke sini,” katanya.

Baca juga:  Kondisi di Gunung Agung Level 1, Pendakian Masih Normal

Peternak lainya, Ni Nengah Pura mengaku meminta pakan ternak dari warga setempat di Banjar Puakan. Pakan ternak berupa batang pisang itu lantas diberikan pada dua ekor sapi yang ia bawa. “Sementara ya saya minta-minta dulu, nanti mungkin saya harus beli pakan ternak di sini, ” ucapnya.

Sementara I Wayan Nideh mengatakan akan mengarahkan kerabat nya untuk menjual ternak dengan harga normal. “Rencananya memang mau dijual di sini, sudah ada beberapa yang laku, sisanya masih menunggu penawaran, kami harapkan harganya standar, yang jelas tidak bisa diminta murah,” katanya.

Baca juga:  Diduga Kabur dari Negaranya, Warga Inggris Ditangkap

Dikatakan minimal harga Rp 7 juta atau Rp 8 juta untuk sapi yang kecil, sapi besar Rp 12 juta. “Teman saya sudah ada yang jual 2 ekor dengan harga Rp 11 Juta dan Rp 8 juta,” ucapnya.

Tidak hanya sapi, para pengungsi juga membawa ternak Kambing. Ternak Kambing ini pun rencananya akan dijual murah, yakni Rp 400 ribu per ekor. “Bila dijual, kambing ini seharga Rp 400 ribu, itu tergolong sangat murah, makanya mau dipelihara dulu agar harganya lebih baik,” ucapnya.

Baca juga:  Selain di Negara, Warga di Bangli Juga Tersambar Petir 

Informasi dihimpun 75 warga itu tiba di Banjar Puakan, Desa Taro pada Kamis malam. Mereka datang diangkut truk dengan membawa sejumlah kelengkapan, termasuk 30 ekor Sapi 8 ekor kambing hingga 10 sepeda motor. “Kami semua kesini bersama warga saya, karena disana sudah tidak memungkinkan,” ucap Bendesa Pengalusan, Wayan Lebih Jumat (22/9). (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *