
NEGARA, BALIPOST.com – Upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Jembrana terus dilakukan melalui program vaksinasi. Namun berdasarkan laporan harian Satuan Tugas Penanganan PMK Provinsi Bali per awal September total cakupan vaksinasi PMK tahap pertama di Jembrana tercatat baru mencapai 4,82 persen dari populasi ternak.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta mengatakan dari total populasi ternak sebanyak 71.008 ekor, baru 3.421 ekor yang menerima vaksinasi tahap pertama. “Hewan yang paling banyak divaksinasi adalah sapi, yakni 3.350 ekor atau 9,04 persen dari populasi sapi di Jembrana,” ungkapnya.
Sementara itu, pada vaksinasi tahap kedua jumlah hewan yang tervaksinasi baru 1.121 ekor atau 1,58 persen. Vaksinasi tahap ketiga sebanyak 2.031 ekor (2,86 persen), tahap keempat 1.618 ekor (2,28 persen), tahap kelima 470 ekor (0,66 persen), dan tahap keenam baru menjangkau 116 ekor (0,16 persen).
“Jika dilihat dari data, cakupan vaksinasi masih tergolong rendah. Kami terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi, khususnya pada hewan yang rentan seperti sapi dan kerbau, agar bisa menekan risiko penyebaran PMK,” jelasnya, Rabu (3/9).
Vaksinasi dilakukan hanya pada sapi dan kerbau. Tim masih terus melakukan vaksinasi secara bertahap setiap harinya di wilayah Jembrana. Pihaknya mengimbau peternak untuk proaktif melaporkan kesehatan ternak dan mendukung program vaksinasi. (Surya Dharma/balipost)