gembong
Pembobol bank. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Komplotan pembobol data nasabah bank, Boris Georgiev dan Marian Bogidarof Serafinoff kini mendekam di sel Direktorat Krimsus Polda Bali. Saat ini penyidik sedang melacak gembong sindikat ini dan diduga berada di luar Bali. Sindikat ini menerapkan strategi mirip jaringan narkoba untuk melindungi komplotannya.

“Masih bungkap mereka (tersangka-red). Kalau di jaringan narkoba, mereka ini berperan sebagai peluncur atau kurir. Tugasnya memasang alat scemmer di mesin ATM. Kemungkinan alat di komputernya masih bekerja dan penyelidikannya harus menggunakan digital forensik,” tegas Kanit Cyber Crime Dit. Reskrimsus Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra,  Minggu (17/9).

Baca juga:  Siaga SAR Khusus Nataru, Basarnas Libatkan 136 Personil

Kedua tersangka ini merupakan jaringan internasional. Ia menduga ada kaitannya dengan klompotan yang ditangkap di Sukawati, Gianyar dan provinsi lainnya. “Tindak pidana ini memang didominasi pelakunya dari Bulgaria.  Yang ditangkap di Lombok, pelakunya juga dari Bulgaria,” ungkapnya.

Apakah sudah lama mereka di Bali?  Terkait hal itu,  mantan Kapolsek Sukawati, Gianyar ini mengatakan pengakuan pelaku baru pertama kali.  Namun Wisnawa curiga mereka sering ke Bali sehingga hafal jalan-jalan di Bali,  terutama di daerah Buleleng. Bahkan pelaku berani menyewa mobil dan nyetir sendiri. “Mereka menginap di rumah kontrakan di Lovina.  Nanti kami cek paspornya biar jelas sejak kapan mereka masuk Bali, ” kata mantan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat ini.

Baca juga:  Desa di Denpasar Ini Laporkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Seperti diberitakan, tim Unit Cyber Crime Dit. Reskrimsus Polda Bali dipimpin Kanit Kompol Wisnawa Adiputra menggerebek ATM BNI di Jalan Raya Lovina, Buleleng, Sabtu (16/9) lalu. Di dalam ATM tersebut ditangkap dua turis asal Bulgaria yaitu Boris Georgiev dan Marian Bogidarof Serafinoff. Diduga mereka sedang membobol data nasabah BNI lewat ATM tersebut.

Terkait kasus tersebut, nasabah bank diimbau hati-hati saat menekan nomor PIN karena kadang-kadang pelaku memasang kamera tersembunyi untuk mengetahui password korban.  Hindari menggunakan ATM di daerah redup atau sepi karena pelaku mudah memasang alat skiming di tempat pengawasan yang lemah.  Periksa saldo rekening secara teratur, apabila ada penarikan uang yang aneh segera laporkan ke pihak bank. Jangan terlalu sering mengakses akun bank anda karena terlalu sering maka semakin rentan dibobol. Daftarkan di bank anda setiap transaksi menggunakan dua jenis otentikasi.(kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Kasus Bobol Data Nasabah Bank, Warga Bulgaria Ini Tilep 1,8 Miliar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *