ombak
Sejumlah wisatawan, terpaksa melihat dari kejauhan, suasana Waterblow Nusa Dua, Selasa (5/9). (BP/edi)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejak hampir sebulan lalu kawasan wisata Waterblow Nusa Dua, kembali ditutup karena ombak besar yang dapat membahayakan pengunjung. Akibatnya, banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan Peninsula, Nusa Dua, tidak bisa menyaksikan pemandangan deburan ombak menghantam karang disana.

Dilokasi tersebut, Selasa (5/9), selain pintu masuk ke lokasi Waterblow ditutup dengan menggunakan bambu, juga terpasang peringatan pada pamflet berwarna merah. Pada pamflet yang terpasang, ada tiga poin yang ditekankan. Pertama Waterblow Nusa Dua ditutup sementara karena terjadi gelombang besar. Kedua tidak ada penyelamat Pantai di area tersebut.

Baca juga:  Pedagang dan Pengunjung Pasar Diingatkan Disiplin Prokes

Ketiga Area Waterblow tidak dilengkapi asuransi kecelakaan, resiko kecelakaan menjadi tanggungjawab pengunjung. Meski sudah ditutup, namun di lokasi tersebut, wisatawan tetap ramai berdatangan.

Salah seorang Security yang berjaga di sana mengatakan, kemungkinan kawasan wisata ini akan dibuka kembali setelah lewat musim layang-layang. “Sekarang anginnnya masih kencang, mungkin setelah lewat musim layangan anginnya kembali normal. Soalnya berbahaya pak, jadi mohon maaf harus ditutup sementara sejak sekitar sebulan lalu,” ujarnya.

Baca juga:  Umanis Galungan, Kunjungan ke Taman Soekesada Ujung Mencapai Seribu Pengunjung

Ketika dikonfirmasi, Managing Director Nusa Dua Resort, Wayan Karioka membenarkan kondisi tersebut. Namun dikatakannya, saat ini diterapkan sistem buka tutup terhadap kawasan Wisata Waterblow ini. Langkah ini diambil karena memang gelombang laut sedang besar yang mempengaruhi kerasnya deburan ombak. Aplagi sebelumnya pernah ada kejadian wisatawan yang terhempas oleh deburan ombak ini.

Karioka menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan adanya kerjasama dengan pihak asuransi. Karena, diakuinya, saat ini kawasan tersebut belum ada jaminan asuransi kecelakaanya bagi pengunjung. Selain itu juga sedang diupayakan adanya penyelamat pantai dan juga panggung bagi wisatawan agar aman menonton momen ini. Program ini direncanakan bisa dimulai pada bulan Nopember mendatang. (yudi kurnaedi/balipost)

Baca juga:  Mandi di Pantai, Ayah dan Anak Terseret Arus
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *