Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta saat membuka Sinergitas Aparatur dalam Rangka Penerapan Standarisasi dan Sertifikasi, Senin (7/8). (BP/ist)
LOMBOK, BALIPOST.com – Koperasi dan UKM tidak bisa lagi dimanjakan dengan bantuan-bantuan sosial (Bansos). Saat ini bantuan pemerintah lebih diarahkan pada peningkatan kompetensi dan daya saing koperasi dan UKM.

“Anggaran Kementerian Koperasi dan UKM sangat terbatas tapi tidak membuat kami berhenti untuk memberdayakan koperasi dan UKM, untuk itu harus melakukan terobosan. Tidak lagi zamannya pembangunan koperasi dan UKM lewat bansos,” tegas Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta saat membuka Sinergitas Aparatur dalam Rangka Penerapan Standarisasi dan Sertifikasi, Senin (7/8).

Baca juga:  Bantu Keberlanjutan Bisnis Bank, OJK Luncurkan Panduan Manajemen Risiko Iklim Bagi Perbankan

Wayan menjelaskan pihaknya memiliki sejumlah program penguatan koperasi dan UKM, seperti standarisasi dan sertifikasi hak cipta, merek dan halal. Wayan meminta agar UKM dapat mendaftarkan usahanya ke Kemenkop UKM untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Targetnya produk UKM memenuhi standar pasar dan produk UKM juga terlindungi hak ciptanya.

Disamping itu, ada fasilitasi terhadap pengembangan koperasi wisata serta mendukung UKM melalui pameran di luar negeri. Bantuan dalam bentuk sarana dan prasarana dilakukan sangat selektif.

Semua bantuan tersebut tetap dipantau dan dievaluasi sehingga diketahui dampak program bagi koperasi dan UKM. Program itu harus berdampak terhadap peningkatan jumlah dan kualitas produksi, peningkatan pemasaran, perbaikan SDM dan manajemen.

Baca juga:  Kemenkop Targetkan Seluruh Koperasi RAT

Wayan menyebutkan salah satu bantuan yang dampaknya sangat besar antara lain pada pengembangan koperasi wisata. “Salah satu, Koperasi Angkutan Laut Karya Bahari di Lombok Utara dari satu unit kapal bantuan dari Kemenkop kini sudah menjadi lima unit kapal,” kata Wayan.

Sejumlah koperasi di Desa Wisata mendapat bantuan penguatan dan pendampingan terdapat di Batur, Gianyar, Kebumen, Lombok, Sabang, Magelang dan Kalimantan Tengah. Contoh lainnya, KSU Puncak Ngengas, Sumbawa yang mendapat bantuan PLTMH dengan kapasitas 40 Kw saat ini telah melistriki 379 KK dan usaha produktif berupa pengolahan kopi.

Baca juga:  Lindungi Pekerja, Perusahaan Wajib Gunakan Aplikasi PeduliLindung

Sekretaris Dinas Koperasi Provinsi NTB M. Imron mengakui bantuan Kemenkop UKM selama ini mampu menggerakkan koperasi dan UKM di NTB. Untuk dia mendukung sinergi program koperasi dan UKM agar terjadi percepatan pertumbuhan koperasi dan UKM di daerahnya. Dia mengatakan koperasi dan UKM merupakan lembaga perekonomian yang diharapkan mampu mengatasi kesenjangan kemiskinan. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *