nelayan
Keluarga dan kerabat Husni dan Abdul Wahid nelayan asal Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar yang hilang saat mancing di laut sejak empat hari lalu menelusuri kebenaran informasi penemuan keduanya setelah di tolong ABK AHT Ena Phoenix di perairan Madura. (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah pencarian oleh nelayan, SAR dan Polisi Perairan (Pol Air), dua nelayan asal Dusun Bunut Panggang, Desa Kaliasem masing-masing Husni (32) dan Abdul Wahid (25) berhasil ditemukan Rabu (2/8). Keduanya dalam keadaan selamat setelah ditolong oleh Anak Buah Kapal (ABK) Barang di wilayah perairan Madura, Jawa Timur (Jatim).

Kabar penemuan itu kemudian menyebar di media sosial (medsos-red) Kamis (3/8). Saat ini, Husni dan Abdul Wahid berada di dalam kapal barang dan akan diturunkan di Pelabuhan Sapudi, Madura dan dijemput oleh pihak keluarga.

Informasi penemuan kedua nelayan yang hilang sejak empat hari lalu itu berawal dari beredarnya informasi melalui media sosial (medsos-red). Dari informasi itu disebutkan bahwa ABK Barang AHT Ena Phoenix menemukan keduanya terombang-ambing di atas perahu kecil sekitar pukul 17.20 WIB.

Posisi kedua korban berada pada Lt 07-19,523 Selatan Bjr.114-32,585 Timur. Selain menyelamatkan Husni dan Abdul Wahid, perahu bersama mesin dorong yang sebelumnya digunakan untuk mancing ikut dievekuasi ke atas dexs kapal. Selanjutnya, korban diantar ke rumah kerabatnya di Pelabuhan Sapudi.

Kabar penemuan ini kemudian disambut gembira oleh keluarga, kerabat, dan rekan sesama nelayan di Desa Kaliasem. Pihak keluarga pun langsung langsung menelusuri kabar tersebut dengan menghubungi SAR dan Syahbandar Sapudi, Madura.

Baca juga:  Dugaan Rekayasa Tender Alkes RS Mangusada Terungkap di Sidang Tipikor

Dari konfirmasi pihak yang berwenang, dinyatakan benar kalau Husni dan Abdul Wahid berhasil ditolong dan kondisnya selamat. Saat ini, pihak orangtua dan keluarga dekatnya menunggu kepastian kapal barang yang menolong sandar di Pelabuhan Sapudi dan selanjutnya akan diupayakan untuk menjemput ke Madura.

Orangtua Husni, Kuniani didampingi Sekretaris Kelompok Nelayan (KN) Sinar Bahari Desa Kaliasem Abdul Hadi mengaku haru dan bahiga setelah mengetahui anaknya telah ditemukan dalam kedanaan selamat. Dia mengaku sudah dapat berkomunikasi dengan Husni melalui sambungan telepun. Kuniani menyampaikan terimakasihnya kepada aparat dan ABK AHT Ena Phoenix yang menolong anaknya bersama rekannya Abdul Wahid. “Saya baru senang dan bersukur kepada tuhan karena kabar di media sosial yang menginformasikan Husni ditemukan ternyata benar. Tadi sudah smepat nelpun dan anak kami dalam keadaan sehat,” katanya.

Terkait kapan Husni dan Abdul Wahid pulang, Kuniani menyatakan, pihak keluarga masih menunggu kepastian dari otoritas Syahbandar Sapudi dan aparat terkait di Pelabuhan Sapudi kapal penolong akan bisa sandar.

Baca juga:  Pascasemburan Belerang, Dinas PKP Kembali Lakukan Restoking

Dari informasi awal, saat ini kapal barang itu masih kesulitan sandar karena cuaca buruk. Meski demikian, dirinya memperkirakan satu atau dua ke depan anaknya sudah tiba di Pelabuhan Sapudi dan akan dijemput oleh keluarga dan kerabat. “Sekarang kapal masih berlayar karena angin kencang dan cuaca buruk belum bisa sandar di Sapudi. Kami sudah diberikan nomor telepun yang bisa dihubungi untuk memstikan kapan kapal sandar. Kalau sudah sandar kami akan jemput dan untuk sementara keluarga di Sapudi sudah menunggu dan meminta informasi dari pihak pelabuhan di sana,” jelas Kuniani sembari diiyakan oleh Sekretaris KN Sinar Bahari Abdul Hadi.

Diduga Terbawa Arus,

Peristiwa hilangnya dua nelayan membuat keluarga dan warga nelayan di daerah ini panik dan berusaha mencari menempuh jarak hingga puluhan mil laut. Dari upaya pencarian menggunakan perahu kecil itu, Husni dan Abdul Wahid belum juga ditemukan.

Rekan korban yang juga pemilik perahu yang digunakan untuk mancing Daman Huri menceritakan, Husni dan Wahid menggunakan perahu miliknya sudah cukup lama. Perahu ini baru saja selesai di servis dan menggunakan mesin baru. Saat melaut, keduanya diketahui membawa bekal yang seadanya dan hanya membawa dua botol air minum. Dia pun memperkirakan selama bertahan di lautan, Husni dan Wahid minum es tok yang sudah mencair.

Baca juga:  Poltrada Bali Siap Jadi Lokasi Isoter OTG-GR COVID-19

Sementara itu, saat ikut mencari korban, dia kahwatir kalau keduanya mengalami kecelakaan di laut lepas. Apalagi, saat itu cuaca laut buruk dengan kecepatan angin hingga mencapai 11 noth. Husni dan Wahid diduga mencoba bertahan di lautan lepas dengan mengikuti arus laut.

“Saat mencari dihari pertama dan kedua cuaca laut buruk sekali dan kemungkinan dia (Husni dan Wahid) dibawa arus laut. Husni ini sudah berpengalaman di laut, mungkin dia bertahan pegang kemudi mesin dan ikut arus. Sekarang sudah ditemukan dan memang kami menduga perahunya terdampar sampai di Madura,” jelasnya.

Sebelumnya, Husni (32) dan Abdul Wahid (25) nelayan asal Dusun Bunut Panggang, Desa Kaliasem, Kecamatan banjar hilang saat mancing di laut. Keduanya melaut menggunakan perahu bermesin tempel sejak Minggu (30/7) yang lalu. (mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *