
SINGARAJA, BALIPOST.com – Tiga orang nelayan asal Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng berhasil selamat dari maut setelah semalaman terombang-ambing di Perairan Seririt.
Mereka ditemukan dalam kondisi selamat, Selasa (9/12) pagi setelah dinyatakan hilang sejak Senin (8/12) malam.
Kepala Koordinator SAR Buleleng, Kadek Donny Indrawan mengatakan, ketiga nelayan tersebut masing-masing bernama Putu Arimbawa (31), Komang Suarsana (27) dan Komang Mangku (42).
Mereka sebelumnya berangkat melaut menggunakan sebuah jukung pada Senin sore untuk mencari ikan di perairan Pegametan, Desa Sumberkima.
Namun hingga Selasa pagi, mereka belum juga kembali ke daratan. Kondisi ini membuat keluarga dan kelompok nelayan Sumber Sari panik. Upaya pencarian awal dilakukan para nelayan setempat menggunakan tujuh unit jukung, namun hingga fajar menyingsing, ketiga korban tak kunjung ditemukan.
Melihat kondisi tersebut, kelompok nelayan segera melaporkan kejadian itu kepada SAR Buleleng. “Setelah menerima laporan, kami langsung mengerahkan enam personel untuk melakukan pencarian. Operasi dimulai sekitar pukul 07.00 Wita,” jelas Donny.
Pencarian dilakukan menggunakan rigid inflatable boat (RIB) dengan menyisir area laut ke arah barat laut. Setelah hampir satu jam melakukan penyisiran, tepatnya pukul 08.30 Wita, tim akhirnya menemukan ketiga nelayan tersebut di sebuah rumpon di perairan Seririt.
“Ketiganya ditemukan dalam keadaan selamat, kurang lebih 18,25 nautical mile ke arah timur dari lokasi keberangkatan,” ujar Donny.
Setelah ditemukan, ketiga korban segera dievakuasi menuju daratan Pantai Pegametan untuk pemeriksaan kondisi lebih lanjut. Meski mengalami kelelahan akibat terapung semalaman, seluruh korban dinyatakan selamat dan tidak mengalami luka serius.
Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab ketiga nelayan tersebut terombang-ambing di tengah laut. Namun dugaan sementara, jukung yang mereka gunakan mengalami gangguan mesin sehingga tidak bisa kembali ke daratan. “Kita harapkan nelayan lebih berhati -hati dan juga selalu mengecek kondisi perahu dan alat navigasi sebelum melaut,” tambahnya. (Nyoman Yudha/balipost)










