Gempa Bali
Ilustrasi. (BP/dok)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Gempa tektonik masih sering mengguncang wilayah Desa Tejakula. Hal tersebut menyebabkan warga resah. Tak hanya itu, beberapa juga khawatir akan terjadinya kerusakan pada bangunan.

Perbekel Tejakula, Ketut Suardana mengungkapkan sejak beberapa hari terakhir, gempa masih melanda wilayahnya. Terakhir itu berlangsung, Kamis (1/6) sekitar pukul 21.22 wita dengan kekuatan masih dibawah 3 skala richter.

Meski tergolong kecil, fenomena alam itu menyebabkan banyak warga resah, terlebih saat gempa berlangsung malam hari. Semua langsung berhamburan keluar mencari tempat aman. “Warga cukup resah. Kalau sudah ada gempa, langsung keluar berhamburan. Sementara untuk kerusakan tidak ada,” ungkapnya.

Baca juga:  Vonis Terdakwa Korupsi BUMDes Mekar Laba Anjlok

Seiring sering muncul gempa, warga setempat juga sempat menggelar pacaruan Carcan Linuh. Itu diyakini sebagai jalan memohon keselamatan dan menghindari kabrebehan.

Sementara itu, Peneliti dari Badan Geologi, Salman yang sempat turun ke lokasi menjelaskan sesuai hasil penelitian, wilayah Desa Tejakula berada di jalur patahan dengan arah Tenggara-Barat Laut.  Jika itu bergerak, maka akan menimbulkan getaran dan dirasakan lebih kuat pada bangunan yang pondasinya berada pada tanah urug. “Patahan masih jauh dari lempeng bumi. Itu bagian lapisan tanah. Gempanya kategori lokal,” jelasnya.

Baca juga:  Tak Bisa Diselamatkan, Dek Kapal Rescue Bantuan BNPB Dihapus dari Aset BPBD Buleleng

Gempa itu, sambung dia memiliki tingkat resiko kecil terhadap terjadinya kerusakan. Patahan yang ada memang bergerak tetapi tidak menimbulkan getaran kuat. “Ini siklusnya tidak bisa diprediksi. Resikonya kecil, karena sekitar 3,4 skala richter, dua koma sekian,” ucapnya. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *