ubud
Terlihat seorang warga sedang melihat lokasi bangunan yang terbakar di Blok A lantai Dua Pasar Ubud, Snein (17/4). (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Pemkab Gianyar memastikan perbaikan bangunan Blok A Pasar Ubud akan diselenggarakan tahun ini. Biaya perbaikan tersebut dibebankan melalui APBD induk 2017. Saat ini sudah disiapkan anggaran Rp 7,5 Miliar. Namun dana tersebut dibagi lagi dengan pembangunan Pasar Silakarang, Desa Singapadu Kaler, Sukawati.

Kadisperindag Gianyar Wayan Suamba, Rabu (19/4), mengatakan, setelah tidak mendapat kepastian dari pemerintah pusat terkait perbaikan Pasar Ubud yang terbakar 2016, pemkab Gianyar langsung mencantumkan anggaran pada APBD induk untuk merevitalisasi bangunan Blok A Pasar Ubud. “Setelah dimasukan dalam perencanaan, sekarang prosesnya (realisasi-red) sedang berjalan,“ katanya.

Baca juga:  Dilalap Si Jago Merah, Rumah di Jalan Tangkuban Perahu Ludes

Dijabarkan dana sebesar Rp 7,5 Miliar untuk perbaikan bangunan Blok A Pasar Ubud ini, menjadi satu paket dengan pembangunan Pasar Silakarang, Desa Singapadu Kaler Sukawati. “Dana ini menjadi satu paket, sekarang sudah masuk tander dan diperkirakan Juli ini proses pengerjaan sudah mulai berjalan,“ ucapnya.

Disinggung cukup tidaknya dana tersebut? Suamba menjelaskan dana itu akan diprioritaskan untuk perbaikan bangunan Blok A Pasar Ubud, mengingat lokasi tersebut menjadi kawasan yang dikunjungi wisatawan setiap harinya. “Pasar Ubud kita prioritaskan, nanti berapa anggaran yang dihabiskan di Pasar Ubud, sisanya baru kita arahkan untuk pembangunan Pasar Silakarang,“ ujarnya.

Baca juga:  Mangga Harum Manis Buleleng Diekspor ke Rusia

Disperindag juga berencana mengusulkan anggaran pada APBD Perubahan 2017 ini untuk renovasi bangunan Blok A lantai 2 Pasar Ubud, yang terbakar Senin (17/4). “Kami akan rembug lagi dengan Bagian Aset untuk membahas renovasinya, kami usulkan di Perubahan,” jelasnya.

Diakui Suamba, jika bicara Pasar Ubud, banyak masalah yang dihadapi. Seperti kabel dan meteran yang sembrawut dan rusak. “ Saya minta jangan membebankan ke pemerintah saja. Pedagang harus sama-sama ikut menjaga,” pintanya. (manik astajaya/balipost)

Baca juga:  Mau Jadi Anggota DPD? Ini Syarat Pencalonannya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *