
LABUAN BAJO, BALIPOST.com – Pencarian hari kelima terhadap 3 warga negara Spanyol yang hilang di perairan Labuan Bajo belum membuah hasil. Tim SAR gabungan berencana memperluas wilayah pencarian terhadap 3 WN Spanyol yang hilang akibat kecelakaan kapal di perairan Pulau Padar Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (27/12).
“Tadi pencarian dilakukan hingga 30 nautical mile ke bagian utara dan sekitar 13 nautical mile ke selatan dari lokasi kejadian,” kata Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edy Suryono di Pos Pulau Padar, Labuan Bajo, Selasa (30/12).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia menambahkan dalam pencarian hari kelima itu Tim SAR gabungan menemukan serpihan dinding kapal wisata KM Putri Sakinah.
Terdapat sebanyak tiga tim yang melakukan penyisiran di perairan Utara Pulau Serai, perairan bagian timur Pulau Padar, dan perairan bagian selatan Pulau Serai.
Selanjutnya, terdapat dua tim penyelam yakni dari Ditpolairud Polda NTT dan Perhimpunan Penyelam Profesional Komodo (P3KOM) yang melakukan penyelaman di lokasi kejadian dan sekitar lokasi kejadian hingga tiga nautical mile.
“Penyelaman dilakukan sebanyak dua kali oleh 12 penyelam di enam titik penyelaman,” ujarnya.
Ditpolairud Polda NTT dalam upaya penyelaman juga mengerahkan peralatan sonar system, scooter bonex dan seabob.
“Untuk operasi SAR hari ini sebanyak 95 personel yang diterjunkan menggunakan sebanyak 12 alat utama (alut) dari berbagai unsur yang tergabung dalam tim,” katanya.
Sementara itu, operasi SAR hari keenam akan dilakukan pada Rabu (31/12) pagi.
Sebelumnya, kapal semi pinisi KM Putri Sakinah dalam insiden kecelakaan laut mengangkut sebanyak 11 orang penumpang, yang terdiri atas enam wisatawan asing asal Spanyol, satu pemandu wisata, dan empat anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda kapal.
Tim SAR gabungan pada hari kejadian berhasil mengevakuasi sebanyak tujuh dari total 11 penumpang. Para korban selamat di antaranya empat orang ABK termasuk nakhoda kapal, dua wisatawan, dan seorang pemandu wisata.
Tim SAR gabungan selanjutnya pada Senin (29/12) menemukan seorang korban lainnya dalam keadaan meninggal dunia.
Dari keterangan Kapolres Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Christian Kadang, pihaknya mengonfirmasi jenazah yang ditemukan di perairan Pulau Serai merupakan korban dari kapal wisata KM Putri Sakinah yang tenggelam pada Jumat (26/12) lalu.
“Kurang dari 24 jam, kami berhasil mengungkap identitas jenazah yang ditemukan nelayan di Perairan Pulau Serai,” katanya.
Kapolres Manggarai Barat menambahkan pengungkapan identitas jenazah tersebut berdasarkan hasil identifikasi oleh Disaster Victim Identification (DVI) yang terdiri dari Dokkes dan Inafis Polres Manggarai Barat.
“Dari pencocokan antemortem didapatkan kecocokan data sekunder seperti warna rambut korban, anting, kalung, gelang dengan tulisan berbahasa Spanyol, dan ciri-ciri khusus lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pengungkapan itu juga berdasarkan hasil pencocokan data primer seperti data identitas diri termasuk sidik jari dan dinyatakan identik dengan salah satu korban.
“Kita juga mencocokan data sidik jari yang ada di database Kedutaan Besar Spanyol agar memastikan identitas dari jenazah tersebut,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pihak keluarga dari jenazah tersebut telah dihubungi untuk memastikan identitas korban dan melakukan pengecekan fisik.
“Keluarga korban sudah memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan kerabatnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan data operasi pencarian dan penyelamatan (SAR), jenazah merupakan salah satu korban hilang saat terjadinya kecelakaan laut yang menenggelamkan KM Putri Sakinah di perairan Pulau Padar dan hanyut hingga Perairan Pulau Serai.
Ia juga menyampaikan korban kapal naas itu sementara masih dititipkan di RSUD Pratama Komodo, Labuan Bajo.
“Kami masih menunggu petunjuk dari pihak keluarga dan Kedutaan Besar Spanyol yang ada di Jakarta,” ujarnya.
Hingga saat ini, operasi SAR korban KM. Putri Sakinah sudah memasuki masa pencarian hari keempat. Sejauh ini, total korban selamat sejumlah tujuh orang dari total 11 penumpang kapal.
“Sementara itu, setelah ditemukan salah satu korban, total korban yang hilang kini tersisa tiga orang yang belum ditemukan” katanya. (kmb/balipost)









