GIANYAR, BALIPOST.com – Kebakaran hebat menghanguskan bangunan Restoran Tanatap Wellness Coffee and Eatery yang berlokasi di Jalan Monkey Forest Nomor 92, Ubud, Gianyar, pada Minggu (28/12). Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menyebabkan kerugian materiil yang sangat besar, mencapai miliaran rupiah.
Peristiwa bermula sekitar pukul 07.30 WITA. Menurut keterangan saksi, Ni Kade Novi Ariyanti yang merupakan pegawai restoran setempat, api pertama kali terlihat saat dirinya sedang melakukan pengecekan operasional rutin.
”Saat turun dari lantai dua, saksi melihat kobaran api kecil merambat di sepanjang dinding luar area sauna,” ujar Kapolsek Ubud, Kompol I Wayan Putra Antara.
Karyawan, pemilik, hingga tukang bangunan yang berada di lokasi sempat mencoba memadamkan api secara mandiri. Namun, upaya tersebut gagal karena material bangunan didominasi oleh kayu sehingga si jago merah dengan cepat berkobar dan melahap seluruh struktur bangunan tiga lantai seluas 5 are tersebut.
Kapolsek Ubud mengonfirmasi bahwa seluruh isi bangunan ludes tidak tersisa. “Syukur tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian diperkirakan mencapai Rp3 miliar,” jelasnya.
Terkait penyebab pasti kebakaran, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman. Dugaan sementara mengarah pada korsleting, namun Unit Reskrim Polsek Ubud masih melakukan pemeriksaan menyeluruh di tempat kejadian perkara (TKP).
Kabid Damkar Putu Pradana seizin Kepala Satpol PP, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Gianyar, I Putu Yudanegara mengatakan, sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Damkar Kabupaten Gianyar dikerahkan ke lokasi. Personel Polsek Ubud dan Polres Gianyar turut turun tangan untuk mengamankan area serta mengatur arus lalu lintas di kawasan wisata yang padat tersebut.
Setelah berupaya keras mencegah api merembet ke bangunan sekitar, petugas akhirnya berhasil menjinakkan api sepenuhnya pada pukul 10.00 WITA. Sementara, pihak pengelola restoran menyatakan telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan memilih untuk tidak membuat laporan resmi.
Meski demikian, kepolisian tetap melakukan tindakan prosedural seperti pemasangan garis polisi (police line), pengumpulan keterangan saksi dan olah TKP awal. (Wirnaya/balipost)
