PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025). (BP/Antara)

BANGKOK, BALIPOST.com – Gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja telah diberlakukan pada Sabtu (27/12) pukul 12.00, menurut Menteri Pertahanan Thailand Natthaphon Narkphanit.

“Gencatan senjata akan berlaku mulai pukul 12.00 hari ini di sepanjang garis kontak militer [kedua negara],” katanya usai perundingan bilateral dengan Kamboja pada hari yang sama dikutip dari Kantor Berita Antara.

Kedua pihak juga sepakat untuk tidak menambah pasukan atau mengerahkan peralatan militer dan senjata tambahan di sepanjang perbatasan, kata Narkphanit.

Baca juga:  Pilkada Gianyar, Simulasi Pencoblosan Digelar di 7 Kecamatan

Ia menegaskan seluruh pasukan di garis kontak harus sepenuhnya menghentikan semua tindakan permusuhan.

Gencatan senjata itu juga akan dipantau ketat selama 72 jam oleh kedua pihak dan para pengamat militer dari negara-negara anggota ASEAN.

“Jika wilayah perbatasan tetap aman, warga yang dievakuasi bisa kembali,” kata Narkphanit.

Ia menambahkan bahwa Thailand selanjutnya akan menyerahkan prajurit yang ditangkap ke pihak Kamboja.

Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung puluhan tahun. Namun, sengketa itu berubah menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli, ketika kedua negara saling melancarkan tembakan artileri dan serangan udara.

Baca juga:  Menlu Tegaskan Indo- Pasifik Harus Menjadi Kawasan Aman dan Damai

Pada 4 Agustus, kedua pihak mengumumkan gencatan senjata yang kemudian diperkuat dengan perjanjian pelaksanaan beberapa hari setelahnya. Namun, bentrokan kembali terjadi sejak awal Desember dan telah menewaskan 96 orang dari kedua pihak. (kmb/balipost)

BAGIKAN