Anwar Ibrahim. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Konflik perbatasan yang terjadi antara Thailand dan Kamboja mulai memperlihatkan titik temu. Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (28/7) melakukan dialog di kediaman resmi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, di Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia.

Pertemuan khusus antara Thailand dan Kamboja, bertujuan untuk mendorong gencatan senjata segera dan menghentikan konflik di sepanjang perbatasan yang disengketakan.

Pertemuan khusus, yang ditengahi oleh Malaysia dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN saat ini, digelar untuk meredakan ketegangan yang meningkat dan memulihkan stabilitas di sepanjang wilayah perbatasan yang dilanda konflik.

Baca juga:  14 PMI Asal NTB Jadi Korban Kapal Tenggelam di Malaysia

Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai tiba di Seri Perdana, sekitar pukul 14.51 waktu setempat, diikuti segera setelahnya oleh pemimpin Kamboja Hun Manet. Keduanya disambut langsung oleh PM Anwar Ibrahim.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Duta Besar AS untuk Malaysia Edgard Kagan dan Duta Besar Tiongkok untuk Malaysia Ouyang Yujing.

Jumat lalu, Anwar telah menelepon Phumtham dan Manet secara terpisah, memohon agar kedua pemimpin segera melakukan gencatan senjata dan kembali berdialog untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

Baca juga:  Pria Malayisa Divonis 20 Bulan

Anwar mengatakan bahwa Malaysia siap membantu dan memfasilitasi proses tersebut dalam semangat persatuan ASEAN dan tanggung jawab bersama.

Kedua negara tetangga Asia Tenggara ini memiliki sejarah panjang pertikaian diplomatik atas wilayah perbatasan bersama mereka yang tidak dibatasi sepanjang 817 kilometer.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja telah meningkat sejak 28 Mei 2025 menyusul pertempuran kecil antara pasukan mereka di dekat wilayah perbatasan Preah Vihear yang disengketakan, yang merenggut nyawa seorang tentara Kamboja.

Baca juga:  Ratu Elizabeth II Wafat, Era House of Windsor Dimulai

Pertikaian terakhir meletus pada 24 Juli. Bentrokan bersenjata dilaporkan terjadi di sepanjang wilayah perbatasan utara Kamboja, dan merenggut korban jiwa dari kedua belah pihak.

Hingga saat ini, lebih dari 20 orang dilaporkan tewas di pihak Thailand, sementara otoritas Kamboja telah mengonfirmasi kematian 13 orang, termasuk lima tentara dalam konflik tersebut.

Ribuan warga sipil di kedua sisi perbatasan terpaksa mengungsi. (kmb/balipost)

BAGIKAN