Warga dan petugas kepolisian ketika mengevakuasi korban tenggelam di Sungai Unda, Klungkung, Minggu (21/12). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dua warga meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Unda, Kabupaten Klungkung, Minggu (21/12) sekitar pukul 15.00 WITA. Peristiwa itu menambah catatan musibah warga yang meninggal saat beraktivitas di sungai yang bermuara di wilayah Klungkung tersebut.

Arus bawah sungai yang deras kerap menjadi penyebab kecelakaan. Beberapa warga yang sering berenang di sungai tersebut bahkan menggambarkan arus bawah air seperti pusaran yang kuat.

“Dari atas memang air terlihat tenang, tetapi arus di bawah cukup keras dan seperti pusaran,” ungkap Wayan Sujati, warga yang kerap beraktivitas di Sungai Unda, Senin (22/12).

Sebelumnya, titik rawan berada di atas air terjun tirai, lokasi yang kerap dimanfaatkan sebagai spot prewedding. Namun, pasca erupsi Gunung Agung 2017, area tersebut mengalami pendangkalan. Titik di bawah air terjun tirai, tempat kedua korban tenggelam, masih cukup dalam dan memiliki arus yang kuat.

Baca juga:  Istri KSP Moeldoko Meninggal Dunia

“Orang yang tidak terbiasa atau tidak mengenal arus di sini sebaiknya mandi di lokasi yang dangkal, yang terlihat dasar atau batu-batunya,” tambah Wayan Sujati.

Pasca musibah ini, Kasatpol Air Polres Klungkung, AKP I Komang Gede Manik Jaya, mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan dan lebih mengawasi anak-anak jika keluar rumah.

“Pantau anak-anak, terutama agar tidak sering mandi di sungai, apalagi dalam kondisi cuaca yang tidak menentu,” ujarnya.

Menurut AKP Manik Jaya, Sungai Unda merupakan sungai terpanjang di Bali dengan karakter rawan, terlebih saat cuaca buruk. Selain arus yang deras, sungai ini juga kerap menjadi jalur banjir kiriman dari hulu di Karangasem.

Baca juga:  Sungai Unda Klungkung Meluap, Gerus Sanggah Warga Tangkas

“Kadang hujan deras di hulu, tetapi di hilir Klungkung belum hujan. Banjir kiriman datang mendadak. Debit air saat banjir sangat tinggi dan deras,” jelasnya.

Sementara musibah warga tenggelam di Sungai Unda mendapat perhatian Bupati Klungkung, I Made Satria. Didampingi Kadis Sosial P3A Kabupaten Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya dan Camat Dawan, Dewa Widiantara, bupati Satria melayat sekaligus menyerahkan Akta Kematian “Pitra Bakti” kepada keluarga almarhum NKPA (14) asal Desa Pikat, Senin (22/12).

Baca juga:  Sungai Unda Makan Korban Jiwa, Dua Tewas Terseret Arus

Ni Komang Pande Ariani merupakan salah satu korban tenggelam di Sungai Unda, Minggu (21/12). Korban lainnya bernama Ruben Radu Kaka (23) asal Sumba, NTT. Ruben sendiri ikut tenggelam ketika hendak menyelamatkan Ni Komang Pande.

Seusai menyerahkan Pitra Bakti, Bupati Satria menyampaikan duka yang mendalam dan memberi semangat kepada keluarga korban.

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Klungkung turut berduka atas kejadian ini. Mari kita semua jaga kewaspadaan diri mengingat cuaca saat ini sering hujan dan angin kencang. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi,” ucap Bupati Satria, didampingi Kadis Sosial P3A Kabupaten Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya. (Sri Wiadnyana/balipost)

BAGIKAN