Warga dan petugas kepolisian ketika mengevakuasi korban tenggelam di Sungai Unda, Klungkung, Minggu (21/12). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tragedi yang menewaskan 2 orang terjadi di Sungai Unda, Minggu (21/12) siang.

Seorang pelajar berinisial NKPA (14) dan Ruben Radu Kaka (23), warga asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal karena terseret arus.

Setelah dievakuasi oleh warga sekitar, kedua korban kemudian dibawa ke Instalasi Jenazah dan Forensik (IJP) RSUD Klungkung.

Tragisnya, Ruben yang kesehariannya merupakan buruh proyek ini meninggalkan sang istri, Debi, yang saat ini sedang hamil. Istri Ruben tampak syok saat melihat sang suami sudah meninggal.

Baca juga:  Buruh Proyek Pelaku Congkel Sadel Ditangkap

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa bermula saat korban mandi di Sungai Unda bersama dua orang temannya. Ketiganya diduga mengalami kesulitan akibat kedalaman sungai dan kuatnya arus meskipun kondisi permukaan air tampak tenang.

Seorang saksi mata, Wempi Dengi (34), mengatakan melihat ketiga remaja tersebut melambaikan tangan meminta pertolongan. Mengetahui hal tersebut, Wempi bersama Ruben yang berada tidak jauh dari lokasi langsung berupaya memberikan pertolongan.

Baca juga:  Antisipasi Banjir, Pemkab Berencana Tangani Sedimentasi Sungai Unda

“Saat itu saya lihat ada tiga anak perempuan mandi di sungai. Nah pas kejadian saya lihat mereka melambaikan tangan karena tenggelam,” ungkap Wempi Dengi (34) asal Sumba kebetulan juga mandi tak jauh dari lokasi.

Dalam proses penyelamatan, Wempi berhasil menolong dua orang rekan korban meskipun dirinya sempat mengalami kesulitan. Namun Ruben yang ikut membantu menolong NKPA justru terseret arus sungai.

Baca juga:  Putusan Hakim Pada Kasus CPNS Dinilai Tak Adil, Kejari Banding

Akibat kejadian itu, Ruben dan NKPA meninggal dunia di lokasi kejadian. “Di permukaan air kelihatan tenang, tetapi di bagian dalam sungai sangat dalam dan arusnya kuat,” ujar Wempi. (Sri Wiadnyana/denpost)

BAGIKAN