DENPASAR, BALIPOST.com – Pembagian rapor berlangsung di sejumlah sekolah di Kota Denpasar, Jumat (19/12). Gerakan Ayah mengambil rapor sesuai imbauan Pemerintah Kota Denpasar pun tampak mulai diikuti.
Hari pembagian raport yang biasanya diramaikan ibu-ibu, saat ini sudah mulai berwarna dengan kehadiran ayah di sekolah. Salah satunya nampak di SMPN 3 Denpasar. Bapak-bapak banyak terlibat dalam pembagian rapor siswa. Meski masih banyak pula pengambilan rapornya diambilkan oleh sang ibu.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama saat diwawancarai, Jumat (19/12), tahun ini pengambilan raport anak sekolah lebih berwarna dengan imbuan Gerakan Ayah Mengambil Rapor. Partisipasi ayah mengambil rapor jadi tampak dengan imbauan tersebut.
Tujuan dari imbauan tersebut kata dia, agar ayah mengetahui sekolah dan kegiatan anaknya. Tidak hanya menyerahkan ke ibu saja. “Sembari mengenal, mana gurunya, kelasnya mana,” katanya.
Dia menekan, gerakan tersebut adalah imbauan, bukan keharusan. Sehingga jika ayah kesulitan meluangkan waktunya karena tidak bisa meninggalkan pekerjaan, tentu diizinkan pengambilan rapor digantikan oleh ibu. “Itu tidak wajib, hanya mengimbau,” terangnya.
Progres Gerakan Ayah Mengambil Rapor ini, kata Agung Wiratama, pun cukup bagus. Tidak sedikit bapak-bapak yang menunjukan foto pengambilan raportnya di media sosial. “Termasuk Pak Dandim pun tadi mengambilkan rapor anaknya yang sekolah di SD 8 Dauh Puri. Tadi saya dikirimkan fotonya,” ujar Agung Wiratama.
Salah seorang ayah di kawasan Ubung Kaja, Denpasar, Apgandhi Pranata mengatakan, Gerakan Ayah Mengambil Rapor cukup menarik. Dia mengaku, meski tidak ada gerakan tersebut, ia mengaku akan ikut berpartisipasi untuk kegiatan anak. “Kalau saya sendiri tentu ingin mengetahui apa saja kegiatan anak. Kalau sudah ada waktu, gantian sama ibunya untuk menyaksikan kegiatan anak di sekolah termasuk dalam pengambilan rapor,” ujarnya.
Dia mengaku telah mengambil raport anaknya di TK pada Kamis (18/12) dan antusias mengetahui hasil belajar anak di sekolah. (Widiastuti/bisnisbali)










