
NEGARA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Jembrana akan menyelenggarakan Upacara Metatah Massal atau mepandes yang digelar Sabtu (20/12) di Wantilan Pura Dangkhayangan Rambut Siwi, Mendoyo.
Sebanyak 286 peserta dan dipersiapkan dengan pengaturan teknis yang diberikan panitia Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Rabu (17/12).
Kegiatan ini wujud komitmen pemerintah dalam menjaga dan menguatkan jati diri spiritual serta kebudayaan Bali. Upacara Manusa Yadnya Massal tanpa dipungut biaya atau gratis merupakan implementasi nyata visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, khususnya pada program prioritas bidang agama, adat, budaya, dan tradisi, sekaligus bentuk kehadiran negara dalam melayani kebutuhan rohani masyarakat secara inklusif dan berkeadilan.
“Upacara Manusa Yadnya Massal ini mencakup rangkaian yadnya penting dalam siklus kehidupan umat Hindu, seperti Metatah/Mepandes Massal, Metutug Kelihan (Ngeraja Singa/Ngeraja Sewala), Mepetik/Metelu Bulanan, serta Pemarisudamala atau Ruwatan Mala. Setiap rangkaian upacara mengandung makna penyucian lahir batin, pengendalian diri, serta penyelarasan hubungan manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sesama manusia, dan alam semesta, sejalan dengan nilai luhur Tri Hita Karana,” ujar Kepala Bidang Adat, Tradisi dan Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana.
Pelaksanaan upacara ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya dari kalangan kurang mampu, untuk melaksanakan kewajiban adat dan agama tanpa terbebani biaya.
Upacara dipuput tiga sulinggih terkemuka, yakni Ida Peranda Gede Ketut Putra Kemenuh, Ida Pandita Empu Rastra Wibawa Diwya, dan Ida Rsi Bujangga Dharma Santika. Kegiatan ini menurutnya terselenggara berkat sinergi kuat antara Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan PHDI, Majelis Desa Adat, Pasikian Yowana, dan Peradah Jembrana, serta dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana di bawah koordinasi Kepala Dinas A.A. Komang Sapta Negara didukung penuh oleh seluruh elemen adat dan masyarakat.
Melalui pelaksanaan Upacara Manusa Yadnya Massal ini, Pemerintah Kabupaten Jembrana tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian adat, budaya, dan tradisi Bali, tetapi juga memperlihatkan keberpihakan yang nyata kepada masyarakat. “Langkah ini menjadi cerminan kepemimpinan yang visioner, berakar pada nilai-nilai kearifan lokal, serta konsisten menjadikan pembangunan spiritual dan kebudayaan sebagai fondasi utama menuju Jembrana yang harmonis, berbudaya, dan bermartabat.” ujarnya. (Surya Dharma/balipost)










