
DENPASAR, BALIPOST.com – Persiapan pelaksanaan Denpasar Festival (Denfest) mulai nampak di kawasan Catur Muka, Denpasar. Sejumlah stand untuk tenant yang mengisi festival tahunan ini sudah mulai dibangun.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti, Selasa (16/12) mengatakan, akan ada 172 UMKM yang mengisi Denfest tahun ini yang digelar pada 20 hingga 24 Desember 2025 mendatang. Dari total 172 tenant UMKM tersebut, terdiri dari 90 UMKM bergerak di sektor kriya, fesyen, dan agro. Sementara, 82 lainnya merupakan tenant kuliner dan kopi.
Semua UMKM yang terlibat, kata Riyastiti, merupakan yang lolos kurasi dan telah mengikuti technical meeting (TM), pada Senin (15/12). TM digelar guna membahas pembagian stan serta mekanisme operasional selama festival berlangsung. “Seluruh tenant yang terlibat sudah melalui proses kurasi sebelumnya,” ujar Riyastiti.
Ia menjelaskan, TM tidak hanya membahas penempatan stan, tetapi juga penerapan konsep festival berkelanjutan, khususnya pengelolaan sampah mandiri. Dalam hal ini, Dinas Pariwisata Kota Denpasar bekerja sama dengan Waste Department dari komunitas peduli lingkungan Eling Ring Pertiwi yang akan memberikan pendampingan teknis selama Denfest.
Selain itu, TM juga diisi pemaparan lintas sektor untuk memastikan kualitas dan keamanan penyelenggaraan. Seperti dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar memberikan materi terkait keamanan pangan bagi tenant kuliner agar produk yang disajikan memenuhi standar kesehatan.
Termasuk perwakilan komunitas Eling Ring Pertiwi turut menjelaskan mekanisme pemilahan sampah organik dan anorganik yang wajib diterapkan oleh seluruh tenant sejak dari sumber. Langkah ini diharapkan mampu menekan volume sampah residu serta meningkatkan kesadaran pelaku UMKM terhadap pengelolaan lingkungan.
Riyastiti menegaskan, Denfest 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi pariwisata dan produk UMKM lokal, tetapi juga sarana edukasi penerapan konsep ramah lingkungan. Dengan persiapan yang matang dan kolaborasi lintas sektor, Denfest diharapkan mampu berjalan tertib, aman, serta memberi dampak positif bagi perekonomian dan citra Kota Denpasar. (Widiastuti/bisnisbali)










