
NEGARA, BALIPOST.com – Hujan lebat yang dibarengi hembusan angin kencang kembali memicu gangguan di jalur utama Denpasar–Gilimanuk, Senin (1/12) malam.
Sebuah pohon sonokeling tumbang dan menutup badan jalan di KM 58–59, tepatnya di barat Rumah Makan Legenda Kampung, Banjar Pengeragoan Dauh Tukad, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan.
Peristiwa dilaporkan sekitar pukul 23.40 WITA dan sempat membuat arus kendaraan tersendat. Batang pohon berukuran besar melintang di badan jalan, sehingga akses lalu lintas kedua arah tertutup.
Personel UKL Polsek Pekutatan dipimpin Padal Aiptu Komang Suarsa melakukan penanganan pertama. Setiba di titik kejadian, hujan deras masih terjadi dan aparat kepolisian bersama masyarakat bergerak cepat menyingkirkan batang pohon menggunakan alat manual.
Selama proses penanganan, petugas menerapkan sistem buka–tutup untuk mengurai kepadatan kendaraan di jalur nasional tersebut. Sekitar 2 jam kemudian atau pukul 01.00 WITA, pohon berhasil dipotong dan dievakuasi sepenuhnya. Situasi lalu lintas kembali lancar dengan telah dipindahkannya barang pohon.
Kasi Humas Polres Jembrana, Ipda I Putu Budi Arnaya, atas seizin Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, mengatakan respons cepat anggota Polsek Pekutatan dilakukan sebagai kesiapsiagaan kondisi darurat, terlebih di tengah cuaca ekstrem.
“Laporan dari masyarakat langsung kami tindak lanjuti. Penanganan pohon tumbang ini menjadi contoh kesiapsiagaan personel Polres Jembrana dalam memastikan keamanan serta kelancaran arus kendaraan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat tetap berhati-hati saat berkendara di musim penghujan. “Waspadai jalur rawan pohon tumbang dan tanah longsor. Bila menemukan kondisi yang membahayakan keselamatan, segera hubungi layanan darurat Polri 110 agar cepat ditangani,” imbuhnya.
Polres Jembrana menegaskan akan terus meningkatkan patroli dan kehadiran personel di titik-titik rawan. (Surya Dharma/balipost)










