Beberapa pengendara melintas di Jalan Sulawesi, Denpasar. Pemkot Denpasar berencana menata kawasan nol kilometer. Kawasan tersebut meliputi Jalan Hasanudin, Thamrin, Gajah Mada, Sulawesi, dan Sumatra. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berencana melakukan penataan kawasan titik nol kilometer pada tahun 2026. Dalam penataan tersebut ada usulan Jalan Gajah Mada bisa dibuka sebagai kawasan street food pada malam hari dengan skema menutup jalan.

Namun, mengingat kekroditan Jalan Gajah Mada, usulan tersebut dialihkan ke Jalan Sulawesi. Opsi ini juga masih dalam pertimbangan terutama menyangkut masalah parkir.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa saat diwawancarai, Jumat (28/11). Dia mengatakan, permintaan terkait street food ini muncul meniru beberapa daerah seperti di Bandung dengan Sudirman Street, Jakarta dengan Jalan Pecenongan, dan berbagai kawasan kuliner yang ada di kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, dan sebagainya.

Baca juga:  Ini, Jadwal dan Rute Bus Sekolah Denpasar

Dikatakannya, untuk Jalan Gajah Mada, Denpasar, tidak memungkinkan untuk digunakan pada malam hari mengingat kawasan tersebut cukup krodit kendaraan. Usulan pun dialihkan ke Jalan Sulawesi.

Terkait parkir, Arya Wibawa mengaku, pihaknya akan merancang spot-spot yang bisa digunakan. “Ini sedang kita mitigasi. Apakah kita geser ke Pasar Badung atau ke mana, mengingat di pelataran Pasar Badung sudah ada pedagang. Itu masih kita mitigasi,” ungkapnya.

Baca juga:  Evakuasi, 1.038 Turis Tiba di Pelabuhan Benoa

Sebelumnya, Arya Wibawa mengatakan, penataan kawasan titik nol kilometer Kota Denpasar akan dilakukan setelah fokus penataan kawasan Sanur tuntas. Penataan titik nol kilometer juga dilakukan mengingat kawasan ini sempat dilanda banjir.

Penataan mulai dari revitalisasi trotoar yang direncanakan menggunakan material andesit, serupa dengan penataan di kawasan Sanur. Sementara, penggunaan paving atau aspal masih dikaji mengikuti arahan wali kota.

Untuk mendukung penataan, dalam waktu dekat, wali kota juga dijadwalkan bertemu langsung dengan para pemilik toko di Jalan Gajah Mada. Pertemuan ini bertujuan memperkuat pola komunikasi serta mendorong transformasi bisnis agar ekosistem ekonomi di titik nol kilometer dapat bergerak lebih dinamis.

Baca juga:  Pengunjung Denfest Manfaatkan Layanan Aktivasi IKD

Dengan rangkaian penataan ini, Pemkot Denpasar menargetkan wajah nol kilometer Denpasar menjadi lebih modern, tertata, serta mampu menciptakan ruang kota yang hidup, aman, dan produktif bagi masyarakat maupun pelaku usaha. (Widiastuti/balipost)

 

BAGIKAN