Vaksinasi rabies yang dilakukan di Kelurahan Lelateng. Cakupan vaksinasi rabies masih 62 persen menjelang akhir tahun.(BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Upaya pengendalian rabies di Kabupaten Jembrana terus ditingkatkan hingga akhir tahun dan mengejar cakupan 100 persen populasi HPR (hewan penular rabies). Hingga November 2025, cakupan vaksinasi rabies baru mencapai 62 persen.

Untuk mengejar target, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet melaksanakan vaksinasi secara intensif di tingkat desa dan kelurahan.

Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta, mengatakan vaksinasi dilakukan secara berkelanjutan dengan sistem jemput bola termasuk melibatkan BPBD Jembrana. “Kami turun langsung ke wilayah-wilayah dengan populasi hewan tinggi. Harapannya cakupan bisa segera meningkat sehingga risiko rabies dapat ditekan,” ujarnya.

Baca juga:  Gebyar Vaksinasi COVID-19, Bupati Tamba Target 1.200 Sasaran Per-Hari

Seperti pada Selasa (25/11), vaksinasi rabies digelar di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Sebanyak 394 ekor hewan yang terdiri dari 359 anjing dan 35 kucing divaksin menggunakan vaksin Neorabivet.

Total keseluruhan yang divaksin, 394 ekor dengan rincian anjing 359 ekor dan kucing 35 ekor. Sugiarta menambahkan vaksinasi akan terus dilaksanakan di desa dan kelurahan lainnya dalam beberapa minggu ke depan.

Masyarakat juga diminta untuk aktif membawa hewan peliharaannya saat petugas datang ke wilayah masing-masing. “Rabies dapat dicegah. Vaksinasi adalah langkah paling efektif untuk melindungi hewan dan masyarakat,” pungkasnya.

Baca juga:  Desa Adat Pekutatan Kelola Krematorium Lewat BUPDA

Saat ini Pemkab Jembrana telah membentuk Tim Khusus Percepatan Penanganan Rabies yang juga melibatkan dari BPBD Jembrana. Sementara jumlah kasus rabies sudah mencapai lebih dari 90 kasus positif. Kasus terbanyak di Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Jembrana. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN