
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Razia berskala besar digelar Satlantas Polres Klungkung di kawasan proyek Pusat Kebudayaan Bali (PKB) dan Bypass Ida Bagus Mantra, pada Sabtu (15/11) hingga Minggu (16/11) dini hari. Tujuannya, menertibkan balap liar di kawasan tersebut.
Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan lima remaja putra berstatus pelajar karena kedapatan ikut terlibat dalam aksi trek-trekan. Tak hanya itu, empat remaja putri juga diamankan karena ikut berperan dalam kegiatan tersebut.
Mirisnya, para remaja putri itu bertugas sebagai “starter” atau pemberangkat balapan dan bahkan dijadikan “hadiah” bagi pemenang, dengan imbalan Rp750 ribu. Namun, dalam penertiban ini mereka tidak ditahan dan hanya diberikan pembinaan.
“Kebanyakan anak di bawah umur yang kami tertibkan. Ada tiga orang dari Klungkung, sisanya dari Denpasar,” ujar Kasat Lantas Polres Klungkung, AKP Untung Laksono.
Selain mengamankan para pelaku, polisi juga menahan lima unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan. AKP Untung menegaskan bahwa kendaraan tersebut tidak akan dilepas tanpa kehadiran orang tua pemilik.
“Kami akan panggil orang tuanya. Motor anak di bawah umur tidak akan kami lepas kalau orang tuanya tidak datang. Saya tidak mau ada titip-titipan, termasuk kalau saudaranya polisi. Orang tua harus datang langsung,” tegasnya.
AKP Untung menambahkan, kalau pihaknya tidak ingin masalah balap liar semakin berkembang di Klungkung. Karena itu, sumber masalah akan didalami agar dapat dicegah secara menyeluruh.
Selain langkah penindakan, upaya edukatif juga diperkuat. Satlantas Polres Klungkung kini rutin mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan sosialisasi dan pembinaan bekerja sama dengan kepala sekolah serta guru bimbingan konseling.
“Kami ingin sekolah selalu mengingatkan dan melakukan pendekatan ke siswa. Pembinaan juga kami sentuh ke orang tua,” jelasnya. (Sri Wiadnyana/denpost)










