
NEGARA, BALIPOST.com – Seleksi terbuka pengisian empat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di Pemkab Jembrana memasuki fase seleksi. Setelah pengumuman hasil seleksi administrasi dirilis Panitia Seleksi (Pansel) pada Rabu (12/11), empat peserta dinyatakan tidak lolos akibat berkas yang tidak lengkap. Dari puluhan pelamar didominasi pejabat muda.
Saat ini, dalam tahap seleksi lanjutan, sisa 23 pelamar berebut empat kursi strategis, yakni Kepala Bappeda, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Nakerperin), Kepala Brida, dan Kepala BPKAD. Dua OPD di antaranya merupakan OPD baru dan belum pernah diduduki JPT Pratama tetap yakni Nakerperin dan Brida.
Dari komposisi peserta, seleksi tahun ini disebut banyak diisi oleh pejabat muda yang tengah menguji kompetensi dan rekam jejaknya di level pimpinan pratama. Persaingan antar generasi pun diperkirakan mengemuka karena sebagian pelamar merupakan ASN yang baru beberapa tahun menduduki jabatan administrator maupun pengawas.
Dari empat pelamar yang dinyatakan gugur, tiga diantaranya berasal dari luar Pemkab Jembrana. Mereka yakni Wendhy Wijayanto (Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian PPPA, pelamar Kadis Nakerperin), Komang Toni Selamat (Guru Ahli Madya SMKN 1 Kubutambahan, pelamar Kepala Brida), dan Imam Mustofa (Sekretaris KPU Pangandaran, pelamar Kepala BPKAD).
Ketiganya tercatat hanya melakukan apply tanpa menuntaskan proses submit, sehingga secara otomatis tidak masuk tahap verifikasi. Satu peserta lain dari internal Pemkab Jembrana, I Putu Pramita (Sekretaris Brida), juga harus tersingkir dari lowongan Kepala BPKAD. Ia tidak lulus setelah verifikasi menunjukkan beberapa dokumen wajib seperti surat keterangan kesehatan rohani dan scan bukti penyetoran SPT 2024 belum terpenuhi.
Kepala BKPSDM Jembrana, Siluh Ktut Natalis Semaradani, mengatakan dari seleksi awal administrasi, ada empat peserta yang gugur. “Seleksi administrasi dilakukan ketat agar seluruh kandidat yang melaju adalah mereka yang benar-benar siap dan memenuhi seluruh ketentuan,” kata Natalis, Jumat (14/11).
Setelah tahapan itu, persaingan kini mengerucut pada 23 pelamar. Formasi Kadis Nakerperin menjadi yang paling kompetitif dengan tujuh peserta. Sedangkan Kepala Brida dan Kepala Bappeda masing-masing diperebutkan enam pelamar, serta empat orang pelamar di posisi Kepala BPKAD.
Tahap berikutnya adalah seleksi kompetensi manajerial yang akan digelar di UPTD Penilaian Kompetensi Pegawai BKPSDM Provinsi Bali, Denpasar, Jumat (21/11) atau setelah Galungan. Dari hasil tahap ini, tiga besar tiap jabatan akan ditentukan, sebelum diuji kembali melalui penulisan makalah, presentasi, dan wawancara.
“Peserta yang tidak datang dari salah satu rangkaian seleksi otomatis dianggap mengundurkan diri,” tambahnya kepada wartawan. Sedangkan jadwal tes makalah, presentasi, dan wawancara akan diumumkan selanjutnya. Dengan komposisi peserta yang mayoritas berasal dari generasi muda ASN, seleksi terbuka tahun ini diperkirakan menghasilkan peta baru kepemimpinan di lingkup Pemkab Jembrana. (Surya Dharma/balipost)










