
TABANAN, BALIPOST.com – Ada yang menarik saat ini di halaman depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan, yang kini berdiri sebuah gerobak bertuliskan “Sangkar Emas”. Gerobak sederhana ini menjual produk kuliner seperti gorengan dan pie susu, hasil olahan warga binaan Lapas Tabanan yang telah mendapat pelatihan tata boga.
Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo mengatakan, gerobak Sangkar Emas ini merupakan inovasi pembinaan berbasis ekonomi kreatif. Program ini menjadi langkah nyata Lapas Tabanan dalam menyiapkan warga binaan agar mandiri dan siap kembali ke masyarakat. Melalui pembinaan tersebut, warga binaan dilatih mengolah bahan makanan menjadi produk kuliner bernilai jual tinggi.
“Produk kuliner ini diolah langsung oleh warga binaan. Kami ingin mereka memiliki keterampilan dan jiwa wirausaha agar setelah bebas nanti bisa hidup mandiri,” ujarnya, Kamis (13/11).
Menurut Prawira, nama Sangkar Emas memiliki makna filosofis yang dalam. “Walaupun sementara mereka berada di sangkar, emas tetaplah emas. Ia berharga, bernilai, dan bisa bersinar di mana pun berada,” ungkapnya.
Peluncuran gerobak Sangkar Emas telah dilakukan Rabu (12/11) kemarin, oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Bali, Decky Nurmansyah. Decky memberikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan Lapas Tabanan.
“Saya sangat terkesan dengan inovasi ini. Ini bukan sekadar kegiatan pembinaan, tetapi bukti nyata bagaimana Pemasyarakatan dapat berperan dalam memperkuat ekonomi kreatif dan menyiapkan warga binaan agar siap berdaya setelah bebas,” ujarnya.
Melalui Sangkar Emas, Lapas Tabanan juga mendukung Program Asta Cita dan 13 Program Akselerasi Menimipas yang dicanangkan Ditjenpas. Produk kuliner yang dihasilkan warga binaan kini dijual langsung kepada masyarakat melalui gerobak yang ditempatkan di depan lapas.
Program ini diharapkan dapat memperkuat eksistensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis pemasyarakatan serta menjadi sarana untuk memperkenalkan hasil pembinaan warga binaan kepada masyarakat luas. (Puspawati/balipost)










